Sukses

Ditipu ASN, 2 Emak-Emak Labrak Kantor Wali Kota

Keduanya rela menunggu sampai Wakil Wali Kota Gorontalo selesai memimpin apel pagi.

Liputan6.com, Gorontalo - Dua ibu rumah tangga nekat mendatangi kantor Wali Kota Gorontalo untuk melaporkan penipuan penerimaan tenaga honorer yang diduga dilakukan oleh salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Gorontalo.

Keduanya rela menunggu sampai Wakil Wali Kota Gorontalo, Charles Budi Doku, yang saat itu tengah memimpin apel pagi ASN memiliki waktu luang, Senin, 29 Januari 2018.

"Saya sebenarnya tidak tega juga sampai harus datang ke kantor Wali Kota. Saya cuma mau menagih uang itu harus dikembalikan," kata Sri Syamsudin Pakaya, salah satu kerabat dari korban dugaan penipuan.

Dia menceritakan, awalnya suaminya meminta bantuan ASN Pemkot berinisial IF agar keponakannya dapat diterima menjadi tenaga honorer di Pemkot Gorontalo. IF pun menyetujui permintaan itu, tapi dengan syarat suami Sri harus menyetorkan sejumlah uang. Kesepakatan pun tercapai antara kedua pihak.

"Sejak Oktober 2017, IF dua kali minta uang, katanya untuk seragam dan mulai masuk Desember. Dijanjikan mau dijadikan tenaga honorer di Dinas Perhubungan. Tapi hingga saat ini yang dijanjikan tidak ada," keluh Sri.

 

2 dari 3 halaman

Minta Uangnya Dikembalikan

Ia mengaku sempat meminta uangnya dikembalikan, tapi tidak digubris. Malah belakangan IF sulit dihubungi. Sri bahkan mengaku selain kerabatnya, cukup banyak warga yang tertipu akibat ulah IF, tapi takut melapor.  

"Yang lain mungkin takut melapor, tapi saya tidak. Pokoknya harus berantas tipu-tipu seperti ini. Pokoknya biar di mana kantornya, saya cari," ujar dia.

Saat dipanggil, IF ASN yang dituding menipu penerimaan tenaga honorer hanya bisa tertunduk mengakui perbuatannya di hadapan Wawali Gorontalo, Charles Budi Doku, dan kedua ibu rumah tangga tersebut. IF pun membuat pernyataan tertulis akan mengembalikan uang yang sempat diterimanya.   

"Tadi juga kita sudah panggil kepala bidang dan kadisnya. Saya katakan karena oknum PNS ini pegawai kalian. Kalau kalian tidak memonitoring dia, mengawasi dia, berarti kalian terindikasi  turut serta di situ. Nah, ini pentingnya agar setiap kadis selalu memantau pegawainya," kata Budi.

3 dari 3 halaman

Banyak Korban

Dia juga mengungkapkan, ternyata sudah banyak yang menjadi korban dari ulah oknum PNS tersebut. Untuk itu, Budi menegaskan tengah mencari siapa pelaku lain yang terlibat sehingga membuat IF berani meminta uang  untuk diterima sebagai honorer.

"Itu kita lagi telusuri. Yang jelas inspektorat dan BKD juga akan turun untuk memantau pegawai ini," ujarnya.

Dia pun mengimbau agar warga waspada terhadap berbagai modus penipuan penerimaan honorer dan CPNS yang mengatasnamakan Pemkot Gorontalo.

Saksikan video pilihan berikut ini: