Sukses

Cari Ternak Hilang, 3 Pria Tewas Mengenaskan di Hutan Perbatasan

Tiga warga NTT ditemukan tewas mengenaskan, di hutan perbatasan RI dengan Timor Leste. Ketiganya merupakan warga yang sedang mencari ternak

Liputan6.com, NTT - Tiga warga Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan tewas mengenaskan, di hutan perbatasan RI dengan Timor Leste. Ketiganya merupakan warga yang sedang mencari ternak miliknya yang hilang.

Korban pertama bernama Yulius Ledoh (31). Ia ditemukan tewas di Padang Aihubibihiak, Rote Ndao, NTT, Senin, 5 Februari 2018 saat mencari ternak dombanya yang hilang.

Kapolres Rote Ndao, AKBP Murry Miranda mengkonfirmasi kematian korban. Ia mengatakan, korban sebelumnya berpamitan mencari ternaknya yang hilang sekitar pukul 05.30 Wita. Korban diketahui berangkat sendiri dari rumah menuju Padang Aihubibihiak.

"Ia ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 07.00," ujarnya.

Kapolres menyakini, Yulius menjadi korban pembunuhan. Lantaran ditemukan bekas luka di kepala seperti luka tembakan. Hingga kini polisi belum mengungkap siapa pelaku atau motif pembunuhan.

"Dugaan sementara, korban dibunuh dengan menggunakan senjata rakitan saat mencari ternaknya yang hilang," katanya.

 

2 dari 3 halaman

2 Pemuda juga Ditemukan Tewas

Senasib dengan Yulius, kakak beradik atas nama Risno Manu (17) dan Mateos Manu (18), warga Desa Mbokak, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, ditemukan tewas di kawasan hutan perbatasan RI dengan Timor Leste.

Keduanya meninggalkan rumah untuk mencari ternak sapinya yang hilang. Karena tak kunjung pulang, keduanya dilaporkan hilang sejak Minggu.

"Keduanya saudara sepupu. Mereka dikabarkan meninggalkan rumah karena mencari ternak sapi miliknya yang lepas dari kandang," ujar Kapolres Rote Ndao, AKBP Murry Miranda.

Dia mengatakan, sejak dilaporkan hilang, Polsek Rote Barat Daya bersama warga setempat terus mencari keduanya dengan menyusuri hutan perbatasan. Kedua ayah korban, Yusuf Manu dan Benyamin Manu ikut serta dalam pencarian itu.

Mereka berusaha mengontak ponsel keduanya, tetapi jawaban hanya didapat dari mesin penjawab telepon. Saat pencarian hari kedua, polisi hanya menemukan parang milik korban yang dibawa saat mencari sapi yang hilang.

"Sebelumnya, kedua ayah korban Yusuf Manu dan Benyamin Manu bersama dengan warga desa setempat sempat mencari keberadaan kedua korban di hutan yang berada di sekitar tempat tinggal mereka selama dua hari, namun tak membuahkan hasil," katanya.

3 dari 3 halaman

Ada Luka Sabetan Benda Tajam

Untuk memperluas jangkauan pencarian, Murry mengerahkan jajaran polres dan polsek. Polisi akhirnya berhasil menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa.

Tim identifikasi Polres Rote Ndao langsung menggelar olah TKP dan membawa kedua korban ke RSUD Ba'a guna diautopsi.

Menurut dia, kedua korban diperkirakan menjadi korban pembunuhan karena adanya bekas luka seperti sabetan benda tajam pada tubuh korban. Hingga saat ini, identitas dan motif pembunuh keduanya belum juga terungkap.

"Kita terus melakukan penyelidikan guna mengungkap siapa pelakunya," kata Murry.