Sukses

Pelaku Pernikahan Sedarah di Karimun Berprofesi Paranormal

Pelaku pernikahan sedarah di Karimun sudah hidup bersama 155 tahun hingga punya dua anak. Warga mengusirnya.

Batam - Warga Kampung Bukit Cincin, Sungai Raya, Meral, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menggerebek sebuah rumah. Di dalam rumah itu diduga kakak beradik kandung yang diduga telah melakukan pernikahan sedarah dan telah mempunyai dua orang anak.

Kejadian tersebut pada Jumat (9/2/2018) sore. Rumah yang menyerupai gubuk itu mendadak ramai oleh warga yang tampak sudah geram.

Dari informasi yang didapat, pria bernama Arman tersebut, menjalin hubungan asmara dengan dengan adik kandungnya sendiri, Siti. 

“Mereka ini kakak adik kandung, dan diakui sendiri oleh kakaknya, Arman itu," ujar seorang warga, Dohar Harahap, Jumat malam 9 Februari 2018.

 

Warga geram setelah mengetahui kalau pasangan tersebut masih bertalian darah dan telah menikah siri. Dari hubungan terlarang mereka, telah melahirkan dua orang anak yang mulai tumbuh besar.

"Anaknya sudah dua, dari hasil hubungan sedarah mereka," ucap warga tersebut.

Dari keterangan warga tersebut, hubungan keduanya sudah berlangsung selama belasan tahun. Dari pengakuan Arman, ia menikah siri dengan adiknya saat masih di Jawa.

Keduanya pindah ke Karimun pada 2003 silam. Namun, warga menduga mereka merupakan pasangan suami istri, dan tidak menduga kalau mereka saudara kandung.

"Dulu dia tinggal di bukit dekat gudang, ada sekitar 10 tahunan, kemudian pindah ke bawah dekat jalan dan baru sekitar dua tahunan," ujarnya.

Terusir

Warga Kampung Bukit Cincin, Sungai Raya, Meral, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, mengusir Arman, suami dari adik kandungnya sendiri. 

Arman dan Siti belakangan diketahui ternyata pasangan suami istri yang masih berhubungan darah. Keduanya kakak beradik.

Mereka diketahui sudah menikah belasan tahun lalu dan sudah memiliki dua orang anak.

“Kita takut aja kalau terjadi apa-apa di lingkungan kita, jangan sampai terjadi musibah di Karimun ini karena mereka,” kata Dohar, seorang warga, Jumat sore.

Puluhan warga yang mendatangi kediaman Arman, sebagai bentuk penolakan atas hubungan terlarang tersebut. 

Warga khawatir kejadian itu menimbulkan musibah di tengah-tengah masyarakat.

Setelah dilakukan penggerebekan oleh warga, keduanya dibawa ke Masjid Agung, untuk menghindari amukan warga dan sekaligus mencarikan solusi.

Dari kesepakatan warga di Masjid Agung, maka Arman harus meninggalkan Karimun untuk selamanya. Dia minta untuk pergi pada hari itu juga.

"Warga sepakat, Arman ini disuruh pergi dan meninggalkan Karimun. Tadi anggota dan warga mengantar Dia ke pelabuhan roro yang berangkat malam," ujar Kapolsek Meral, AKP Syaipul Badawi, saat di Jumpai di Polsek Meral, Jumat Malam.

Lanjut Badawi, pihaknya dan pihak berwenang lainnya akan akan menindaklanjuti masalah tersebut. Untuk menjaga situasi aman dan tetap kondusif, maka Arman diminta untuk meninggalkan Karimun.

Sementara adik kandung yang sekaligus istri beserta anaknya masih tinggal di Karimun dan dalam pengawasan pihak-pihak yang berwenang.

"Untuk adiknya, masih di sini. Nanti kita akan bicarakan lagi, sekarang kita menjaga bagaimana situasi aman dan tetap kondusif," kata Badawi.

Baca berita menarik lainnya dri Batamnews.co.id. 

 

2 dari 2 halaman

Buka Praktik Perdukunan

Arman yang menikahi adik kandung dan telah memiliki dua orang anak selama ini berprofesi sebagai seorang paranormal atau dukun.

Praktik itu dia buka di rumahnya di Kampung Bukit Cincin, Sungai Raya, Meral, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Dari informasi dari warga yang tidak jauh dari tempat tinggal Arman, dia diketahui sebagai seorang orang pintar atau dukun.

"Saya dengar-dengar sih, dia pintar ngobati orang, ada juga orang yang datang berobat ke sana,” ujar warga setempat.

Setelah tinggal bersama selama belasan tahun dan menjalin hubungan sedarah, akhirnya diketahui oleh warga, dan warga pun mengusir Arman dari Karimun.

Arman memiliki lima saudara. Ia merupakan anak kedua dan Siti merupakan anak keempat. Lima saudara tersebut, semuanya barada di Tanjungbalai Karimun.

Dari informasi di lapangan, seluruh saudara Arman mengetahui perbuatan yang terlarang tersebut, tapi mereka mendapat ancaman dan enggan untuk berbicara.

Bahkan, anak ketiga dari lima saudara tersebut, tinggal di sebelah rumah Arman, tapi ia mengaku tidak tahu tentang pernikahan abang dan adik itu.

"Mereka takut, sudah diancam sama Arman ini, karena dia orang pintar, atau mungkin karena malu juga," kata pria tersebut.