Sukses

Masjid Acak-acakan, Warga Sukabumi Gempar

Karpet, mukena, dan mushaf Alquran didapati berserakan di dekat salah satu pintu masuk masjid. Warga juga mendapati roti bekas makan dan puntung rokok.

Liputan6.com, Sukabumi - Warga Kampung Cipanggulaaan, Desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dibuat kaget mendapati karpet dan mushaf Alquran berantakan dalam Masjid Al Quba Abdullah Abri. Kasus ini tengah ditangani polisi.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, kondisi karpet dan mushaf Alquran diacak-acak pertama kali didapati warga sekitar yang hendak mengumandangkan azan Subuh, sekitar pukul 04.00 WIB, pada Senin, 12 Februari 2018.

Sontak, keadaan itu diumumkan lewat pengeras suara masjid. Warga kampung sekitar masjid pun berdatangan. Peristiwa ini langsung dilaporkan ke polisi.

"Semua karpet dibuat berantakan, juga ada yang mau dikeluarkan dari jendela," kata Kapolsek Parungkuda, Komisaris Polisi Nuriswan.

Karpet, mukena, dan mushaf Alquran didapati berserakan di dekat salah satu pintu masuk masjid. Warga juga mendapati roti bekas makan dan puntung rokok.

Polisi belum bisa memastikan siapa pelaku yang membuat kondisi dalam masjid berantakan. Kepolisian Sektor Parungkuda masih menyelidiki kasus ini. Namun, Nuriswan memastikan tidak ada barang inventaris masjid yang hilang. 

"Kami sudah memintai keterangan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Kasus ini masih dalam pendalaman," tuturnya.

 

2 dari 3 halaman

Orang Gila Sempat Diusir saat Pengajian

Malam hari sebelum karpet dan mushaf Alquran ditemukan berantakan, Minggu, 11 Februari 2018, warga sempat mengusir orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau orang gila laki-laki yang berada di musala dekat Masjid Al Quba. Warga terpaksa melakukannya karena merasa terganggu.

"Saya juga hadir di pengajian. Waktu itu saya minta ODGJ digiring ke jalan raya karena warga merasa terganggu," ujar Ujang Sopandi, Kepala Desa Pondokkaso Landeuh.

Orang gila itu membawa sebilah kayu dan mengacung-acungkannya ke warga sekitar. Perawakannya masih rapi, hanya menggunakan celana pendek.

"Kejadiannya pas pengajian rutin, sekitar jam 8 malam. Usianya kira-kira 40 tahun," tutur Sopandi.

Kendati demikian, Sopandi tidak menuduh pria ODGJ itu sebagai perusak. Tidak ada warga yang melihatnya kembali ke area Masjid Al Quba dan musala di dekatnya. 

 

 

3 dari 3 halaman

Warga Diminta Tidak Terprovokasi

Mendapati karpet dan mushaf Alquran berantakan dalam masjid, warga gotong royong merapikannya. Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Pondokkaso Landeuh, Lukman Hidayat, meminta warga tak terprovokasi.

"Jangan sampai kalau orang yang ngacak-ngacaknya ketemu lantas warga main hakim sendiri," tutur Lukman.

MUI sudah berkoordinasi dengan pejabat musyawarah pimpinan kecamatan setempat untuk mengimbau warga supaya berhati-hati. Lukman berharap peristiwa ini tidak menimbulkan gejolak berlebihan di masyarakat. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Â