Sukses

Alasan Putri Indonesia Adopsi Bayi Orangutan

Bayi orangutan yang diadopsi Putri Indonesia 2017 Bunga Jelitha dinamai Hati.

Liputan6.com, Palangka Raya - Bayi orangutan yang tengah bermain di Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng milik Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Palangka Raya kedatangan tamu spesial, yakni Putri Indonesia 2017, Bunga Jelitha Ibrani, Selasa, 13 Februari 2018.

Mengenakan jumpsuit warna hijau milik Yayasan BOSF, wanita itu tak canggung bermain dengan puluhan orangutan. Beberapa orangutan manja bergayut kepadanya.

"Saya sangat senang bila sudah bermain-main dengan orangutan ini, tapi sayang waktu saya sangat terbatas," ujar wanita bertubuh tinggi kepada sejumlah awak media.

Bunga bercerita awal ketertarikannya pada orangutan. Ia mengaku tertarik kepada primata yang hampir 97 persen mirip manusia itu saat mengikuti Miss Universe di Amerika. Saat itu, ia mengenakan kostum bertema Save Orangutan.

"Dari situ saya merasa chemistry saya dengan orangutan begitu kuat," ujarnya.

Ia mengaku memilih kostum itu karena dari Yayasan Putri Indonesia dan Mustika Ratu banyak sekali nominasi baju nasional untuk kepergian dia ke Las Vegas mengikuti Miss Universe.

"Tetapi kenapa dipilih orangutan, ini karena sekarang masih marak orangutan dimusnahkan dan habitatnya semakin kritis," ujarnya.

Mengaku ingin lebih mengenal orangutan, Bunga kini mengadopsi orangutan betina berusia dua tahun. Bunga menamai bayi orangutan itu Hati.

Menurutnya, ada pesan di balik pemberian nama "Hati". Pesan itu adalah agar manusia lebih peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar.

"Karena Hati, manusia harus menjaga, melindungi, dan menyelamatkan hal yang seharusnya," ujarnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Kampanye Penting

Bunga juga menyampaikan, setiap makhluk termasuk orangutan berhak mendapat kehidupan yang layak. Dengan Hati, manusia sepatutnya tidak mengedepankan kekerasan maupun merusak sesuatu yang tidak seharusnya.

"Karena dengan Hati, orangutan dan hutan di Indonesia dapat dijaga, diselamatkan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Sementara itu, CEO Yayasan BOSF Jamartin Sihete mengatakan, keterlibatan para pesohor dalam kampanye pelestarian orangutan sangatlah baik. Apalagi, mereka memiliki banyak pengikut sehingga pesan yang tersebar bisa lebih cepat viral.

"Karena secara sengaja dan tak sengaja, banyak orang yang memantau mereka baik itu followers ataupun haters," ujarnya.

Jamartin berharap bila para pesohor terus menyuarakan kepentingan orangutan, akan banyak yang melihat dan diharapkan bisa membuat lebih banyak lagi orang yang peduli.

Saksikan video pilihan berikut ini: