Sukses

Jamu, Jamu, Mikha Tambayong Mendadak Jadi Mbok Jamu

Mikha Tambayong jadi mbok jamu pada acara Festival Minum Jamu di Yogyakarta. Jamu pahit pun terasa manis.

Liputan6.com, Yogyakarta - Artis cantik Mikha Tambayong menjelma sebagai mbok jamu saat berada di acara Festival Minum Jamu yang digelar di Plasa Ngasem Yogyakarta, Sabtu (17/2/2018).

Mikha berdiri di sebuah stan bersama dengan Maria Revina Hidayat, putri sulung Direktur PT Sido Muncul, Tbk Irwan Hidayat, dan Ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) DIY.

Ia mengenakan kebaya berwarna hijau dan mencampur dua jamu di dalam botol, kunir asem dan beras kencur.

Kedua jenis jamu itu dituang ke dalam gelas kaca. Ia membagi-bagikan jamu tersebut kepada pengunjung acara yang berdesakan di sekitarnya.

Meskipun menuang jamu racikan, Mikha sebenarnya lebih terbiasa minum jamu dalam kemasan. Bahkan sebelum ia didapuk menjadi brand ambassador produk jamu terkemuka di tanah air.

"Saya terbiasa minum jamu dalam kemasan sachet, sebelum jadi brand ambassador juga sudah punya kebiasaan itu," ujar Mikha Tambayong.

Kekasih pemain basket Daniel Wenas ini mengungkapkan banyak khasiat yang diperoleh ketika mengkonsumsi jamu. Mikha memiliki jam kerja yang panjang dan minim jam tidur.

"Saya biasa minum jamu tolak angin dan tolak linu," kata Mikha.

Sebagai duta produk jamu, Mikha ingin menjangkau anak muda lebih familiar dengan jamu. Pasalnya, jamu terbuat dari bahan herbal yang berkhasiat.

"Tidak merusak tubuh, jadi daripada minum obat lebih baik minum jamu," ucapnya.

Mikha menilai, jamu juga merupakan warisan tradisi bangsa sehingga dengan mengkonsumsi jamu, ikut melestarikan tradisi itu.

 

2 dari 2 halaman

Tergambar di Relief Candi Borobudur

Festival Minum Jamu diikuti 55 produsen jamu yang berasal dari Gabungan Pengusaha Jamu DIY dan Paguyuban Jamu Gendong DIY. Pengunjung bisa menikmati 2.500 gelas jamu dari 18 jenis jamu yang dibagikan secara cuma-cuma.

Jamu yang ditawarkan meliputi, temulawak, secang, kencur, pahitan, semelak, sehat pria, galian singset, bir pletok, terlambat bulan, watukan, serbat, pegalinu, sereh, kunyit asam, uyup-uyup, cabe puyang, wedang tetep, dan gula asam.

"Jamu itu sudah jadi tradisi bangsa kita terbukti di relief Candi Borobudur menggambarkan aktivitas orang meracik jamu," ujar Widihasto Wasana Putra, ketua panitia acara.

Acara yang baru pertama kali diadakan ini rencananya digelar rutin setiap tahun. Tujuannya, menghidupkan kembali tradisi minum jamu di masyarakat.