Sukses

Pohon di Jalan Slamet Riyadi Solo Rawan Tumbang, Kenapa?

Sedikitnya 17 pohon di Jalan Slamet Riyadi, Solo, ruas perempatan Gendengan-perempatan Sami Luwes dinilai masuk kategori rawan tumbang setelah terdampak proyek perbaikan drainase dan city walk.

Solo - Sedikitnya 17 pohon di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, ruas perempatan Gendengan-perempatan Sami Luwes dinilai masuk kategori rawan tumbang setelah terdampak proyek perbaikan drainase dan city walk jalan tersebut.

Anggota Tim Pengkaji Pohon dan Lanskap Kota Solo, Ginda Ferachtriawan, mengatakan ada 17 pohon besar di Jalan Slamet Riyadi, Solo, yang kini sebagian akarnya menjadi berada di atas permukaan tanah. Sebab, terdampak pelaksanaan proyek perbaikan drainase dan city walk.

Tim mengusulkan agar pohon tersebut dipindah ke tempat lain agar bisa tetap tumbuh atau hidup. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Ginda menyebut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo telah berencana memindah pohon ke area Ring Road Mojosongo.

Ia pun menyarankan pohon-pohon tersebut dipindah ke tempat lain. Namun, kalau bisa lebih baik dipertahankan saja di lokasi tersebut, dengan syarat diberikan penanganan intensif.

"Yang jelas, tim mengusulkan agar pohon jangan ditebang," ucap Ginda saat dimintai informasi Solopos.com terkait kondisi pohon di Jalan Slamet Riyadi, pascaproyek perbaikan drainase oleh DPUPR Solo, Selasa, 20 Februari 2018.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Solopos.com, Selasa siang, salah satu pohon di Jalan Slamet Riyadi depan Museum Radya Pustaka yang akarnya telah berada di atas permukaan tanah telah dipasangi cagak besi.

Baca berita menarik lainnya di Solopos.com.

 

2 dari 2 halaman

Pemasangan Cagak Besi

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Solo, Eko Prajudhy Noor Aly, memastikan cagak besi dipasang oleh petugas BPBD.

Dia menceritakan belum lama ini mendapat mandat dari Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo untuk memasang cagak pada salah satu batang pohon di Jalan Slamet Riyadi yang kini rawat tumbang setelah akarnya berada di atas permukaan tanah.

"Betul itu pekerjaan BPBD atas perintah langsung Pak Wali. Saya diutus untuk membuat satu penyangga dulu untuk contoh sementara. Saya masih tunggu kritik atau saran selanjutnya dari Pak Wali. Misal Pak Wali kurang cocok dengan model penyangga itu, ya kami lepas lagi atau direvisi,” kata Eko saat diwawancara Solopos.com, Selasa.

Eko menyampaikan jika Wali Kota Solo cocok dengan pemasangan cagak besi yang melingkari batang pohon tersebut, BPBD bakal membuat cagak baru untuk dipasang ke pohon lainnya.

Dia menyebutkan pula, BPBD bakal memasang cagak pada pohon tertentu saja, yakni yang akarnya sudah berada di atas permukaan tanah setelah terdampak proyek perbaikan drainase dan city walk Jalan Slamet Riyadi.

Saksikan video pilihan di bawah ini: