Liputan6.com, Brebes - Longsor menimbulkan duka mendalam bagi warga lereng Gunung Lio, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis pagi tadi sekitar pukul 07.20 WIB.
Tebing longsor setinggi 25 meter (bukan 15 meter seperti ditulis sebelumnya) meluluhlantakkan jalan provinsi penghubung Banjarharjo-Salem-Majenang (Cilacap). Puluhan petani yang pagi itu sedang bekerja di sawah pun tertimbun longsor.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan data sementara yang diperoleh Liputan6.com, longsor Brebes menerjang areal persawahan dan jalan provinsi di lereng Gunung Lio. Dua puluh petani tertimbun material longsor, sedangkan 14 orang selamat.
Kini, belasan korban luka-luka dalam perawatan medis di Puskesmas Bentar dan Puskesmas Salem (Brebes), serta Puskesmas Majenang (Cilacap).
Merujuk data terbaru, ada 11 korban longsor meninggal dunia. "Jadi begini informasi yang saya terima dari Puskesmas Bentar baru saja, 11 korban meninggal dunia," ucap Kapolsek Banjarharjo, AKP Kamal Hasan, kepada Liputan6.com di lokasi kejadian, Kamis (22/2/2018).
Rincinya, sembilan korban meninggal dunia masih berada di Puskesmas Bentar, sedangkan dua korban meninggal lainnya dibawa ke Majenang (Cilacap).
Akan tetapi, saat ini, tim gabungan terkendala dengan cuaca hujan saat mengevakuasi para korban longsor Brebes. "Kondisi medannya terjal dan curam, apalagi sore ini kondisi hujan lebat," katanya.
Saksikan video di bawah ini:
Â
Hamparan Longsor 1 Km, Jalan Putus Total
Saat ini, menurut Kamal, jalan provinsi yang juga jalur alternatif penghubung Banjarharjo-Salem-Majenang terputus total. Kondisi ini menyulitkan akses menuju lokasi longsor.
Tak hanya itu. Alat berat pun belum bisa diturunkan ke lokasi untuk membantu evakuasi beberapa korban longsor yang diduga masih tertimbun.
"Tebing yang longsor itu kira-kira setinggi 25 meter, kemudian jalan yang ambles tertimbun longsor hingga badan jalan habis sepanjang sekitar satu kilometer," kata dia.
Bahkan, sebagian badan jalan yang ambles itu hingga kedalaman 25 meter. Alhasil, badan jalan pun habis tergerus material longsor.Â
Advertisement
Longsor Menerjang Kamis Pagi
Sebelumnya diberitakan, bencana tanah longsor melanda wilayah Gunung Lio di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (22/2/2018). Tebing yang longsor menutupi areal persawahan dan jalan provinsi di Salem-Banjarharjo, sekitar pukul 08.00 WIB.
Berdasarkan data lapangan dari relawan, longsor itu mengakibatkan belasan warga mengalami luka-luka tertimpa material tanah longsor.
Data sementara juga menyebut 11 orang hingga kini masih dinyatakan hilang. Mereka diduga tertimbun material tanah longsor.
Camat Salem Apriyanto Sudarmoko mengatakan, bencana longsor yang terjadi itu menimpa puluhan petani yang saat itu sedang beraktivitas di sawah.
"Jadi, longsor terjadi di Gunung Lio, kemudian di sisi baratnya ada pergerakan tanah yang cukup besar yang akhirnya material tanah menimbun jalan itu," ucap Apriyanto.
Saat kejadian, ucap dia, ada kendaraan yang melintas di lokasi longsor tersebut. Namun, ia belum bisa memastikan apakah korban berasal dari kendaraan tersebut.
"Sampai saat ini memang jumlah korban kita belum jelas, masih terus meng-update perkembangannya lagi. Namun, untuk korban luka, kita sudah evakuasi ke puskesmas setempat," kata dia.
Â
Tanah Bergerak dan Terdengar Letupan Keras
Apriyanto mengatakan, untuk sementara korban merupakan penggarap lahan sawah yang ada di Gunung Lio. "Awalnya, dari sisi barat yang mengalami tanah bergerak, terdengar letupan yang sangat kencang," katanya.
Informasi yang dihimpun Liputan6.com, penyebab longsor diperkirakan karena intensitas hujan cukup deras dan tinggi. Akibatnya, titik-titik mata air yang berada di wilayah hutan Gunung Lio dan sekitarnya mengalami penyumbatan.
Hingga saat ini, tim gabungan dari Basarnas, BPBD dan relawan saat ini sedang menuju ke lokasi longsor untuk mengevakuasi para korban longsor.
Sementara itu, Kepala Humas dan Pusat Data BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini pencarian korban yang tertimbun longsor belum dapat dilakukan. Material longsor masih bergerak, sehingga membahayakan petugas.
Material longsor cukup tebal dan luas. Masyarakat dilarang berada di lokasi longsor untuk mengantisipasi longsor susulan. Sementara, posko darurat berlokasi di rumah Abidin, RT 04 RW 01 masih disiapkan. Pendataan para korban masih dilakukan.
Â
Advertisement