Sukses

Maut Jemput Ibu Saat Selamatkan Diri dari Banjir Losari Brebes

Anak dari ibu yang ikut terseret arus banjir di Losari, Brebes, masih belum ditemukan hingga kini.

Liputan6.com, Brebes - Banjir yang diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Cisanggarung membawa petaka bagi Muthmainah (45). Ia dan anaknya, Ani (13), terseret derasnya arus banjir saat sedang menyelamatkan diri dari banjir yang merendam 14 desa di Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Informasi yang diterima Liputan6.com, Muthmainah saat itu sedang berjalan kaki di depan rumahnya untuk menyelamatkan diri bersama suami dan dua anaknya. Saat itu, ketinggian banjir di depan rumahnya mencapai 1,5 meter.

Saat berjalan, korban bersama dua anaknya terperosok ke areal persawahan yang posisinya lebih rendah dari jalan. Muthmainah sempat ditolong suaminya.

Akan tetapi, karena derasnya arus banjir, pegangan suami Muthmainah terlepas. Muthmainan dan Ani lalu hanyut terseret banjir. Hanya anak laki-lakinya yang berhasil diselamatkan.

"Karena saat itu kondisi serba panik. Dan juga banjir datang secara tiba-tiba dan cepat sekali ketinggian airnya naik," ucap Hadi, petugas Satpol PP Brebes yang ikut dalam evakuasi korban, Jumat, 23 Februari 2018.

Ia menambahkan, korban ditemukan di lokasi yang jaraknya 500 meter dari tempat kejadian. "Untuk sementara, korban yang satunya lagi (Ani) sampai sekarang belum ditemukan keberadaannya," kata dia.

 

 

 

 

2 dari 3 halaman

Rentetan Bencana Brebes

Tepat pada 12 Februari 2018 menjadi awal duka mendalam bagi ratusan ribu warga Kabupaten Brebes terdampak bencana banjir. Ribuan rumah terendam air limpasan dari Sungai Pemali, Sungai Babakan, Sungai Cisanggarung, dan Sungai Kauman, Jumat, 23 Februari 2018.

Seakan bencana banjir dan longsor datang bertubi-tubi menerjang hampir merata di wilayah Brebes bagian utara, tengah, dan selatan. Tak hanya kerugian material yang harus ditanggung, banyak juga korban jiwa yang berjatuhan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan selama 14 hari ke depan hingga 7 Maret 2018, wilayah terdampak bencana longsor telah ditetapkan menjadi tanggap darurat bencana.

Bulan Februari menjadi puncak cuaca ekstrem, sehingga sering terjadi banjir, tanah bergerak, dan longsor. Bahkan, bencana banjir sendiri telah merenggut tiga nyawa dan satu di antaranya masih hilang.

"Banjir yang terjadi beberapa hari belakangan ini membuat debit air sungai besar meluap. Kondisi diperparah dengan tanggul sungai yang sudah menipis di beberapa titik. Sehingga tanggul meluap airnya dan banjir menggenangi ribuan rumah warga," ucap Kepala BPBD Kabupaten Brebes, Eko Andalas.

3 dari 3 halaman

1 Korban Tewas Sulit Teridentifikasi

Sementara itu, proses evakuasi korban bencana longsor Salem Brebes kembali dilanjutkan pada Sabtu (24/2/2018) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Ratusan tim SAR gabungan langsung disebar ke empat titik untuk kemudian menyisir para korban.

Koordinator Basarnas Semarang Zulhawary mengatakan, fokus pencarian korban di hari ketiga ini berada di empat titik. Utamanya, melanjutkan penggalian temuan mobil pikap yang tertimbun material lobgsor.

"Hari ke-3 evakuasi korban ini satu tim khusus untuk menggali mobil pikap yang tertimbun longsor. Lokasinya sudah kita temukan, memang lokasinya medan terjal," ucap Zulhawary.

Sehari sebelumnya, jasad Towel (45) korban tewas longsor yang juga sopir pikap sudah ditemukan meskipun kondisi tubuhnya tak utuh. "Untuk menggali pada titik di mana ada mobil pikap yang tertimbun, juga akan dikerahkan satu alat berat," ia menambahkan.

Sementara, tim lainnya menyisir di sekitar aliran sungai yang juga hancur dihantam luncuran tanah longsor sejauh 1 kilometer.

Berdasarkan data dari posko utama bencana longsor Salem, jumlah korban meninggal dunia yang sudah teridentifikasi berjumlah delapan orang. Satu di antaranya potongan tubuh hingga kini belum diketahui identitasnya.

Berikut nama korban meninggal dunia:

1. Karsini, 66th, Dk. Cogreg RT 02 RW 02, Ds. Pasirpanjang (penumpang pikap)

2. Casto, 48 th, Dk. Pabelokan Bentarsari, Salem, dagang (penumpang pikap)

3. B. Wati, 80 th, petani, Dusun Johogan, Desa Pasirpanjang (penumpang pikap)

4. Radam, 59th, Cikokol Jipang, Bantarkawung (penumpang pikap)

5. Kiswan als Tewol, 45 th, Desa Pasirpanjang (supir pikap)

6. Caski, 50th, Ds. Pasirpanjang (yang dirawat di RSUD Majenang)

7. Wartinah, 45 tahun, Ds. Ciputih RT 02/RW 02, dagang (penumpang pikap)

8. Telah ditemukan bagian tubuh manusia kaki sebelah kiri dan kaki sebelah kanan di lokasi yang berbeda. Bagian tubuh itu diamankan Tim Identifikasi dr. Nani Yulia Paurkes Polres Brebes bersama tim DVI Polda Jateng.

9. Ditemukan satu jasad yang sudah hancur dan tidak bisa dikenali dengan jenis kelamin belum jelas.

Saksikan video pilihan berikut ini: