Sukses

Ular Piton Raksasa Tertangkap Saat Kekenyangan

Ular piton kekenyangan usai menyantap seekor kambing. Ini piton kedua yang ditangkap.

Liputan6.com, Timor Tengah Utara - Seekor ular piton berukuran empat meter ditangkap warga Desa Oesoko, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat 23 Februari 2018.

Reptil raksasa itu ditangkap setelah menelan menelan seekor kambing. Kepala BPD Desa Oesoko, Charly Usboko mengatakan, ular itu ditangkap sekitar 700 meter dari permukiman warga.

Ular piton tersebut ditemukan tidak jauh dari kandang kambing. Saat ditemukan ular itu terdiam dan kekenyangan, karena telah menelan seekor kambing.

"Kemarin warga mengeluh kehilangan kambing, ternyata ditelan ular," ujar Charly kepada Liputan6.com, Jumat 23 Februari 2018.

Dia mengatakan, ular itu pertama kali ditemukan oleh pemilik kambing bernama Gregorius Teme, sekitar pukul 09.00 Wita pagi tadi. Pemilik kambing bersama warga lainnya kemudian menusuk piton itu dengan tombak hingga mati dan memotongnya dengan parang.

"Dari dalam perut ular itu, ditemukan kambing yang tulang-tulangnya sudah hancur dan berbau," jelasnya.

Piton yang dibunuh itu merupakan ular kedua yang sudah ditangkap warga. Sebelumnya, pada Januari 2018 lalu, warga desa juga menangkap seekor ular piton dengan ukuran yang sama.

Ular yang ditangkap warga tersebut kemudian dipotong dan kulitnya dikupas, lalu dagingnya digoreng untuk dimakan.

"Daging ular piton itu digoreng, hingga lemaknya keluar, kemudian makan dan minyaknya juga dijadikan sebagai obat untuk luka bakar dan lainnya," kata Charly.

2 dari 2 halaman

Ular Piton Pengganggu Emak-Emak di Sungai

Seekor ular sanca kembang atau ular piton (Python reticulatus) dengan lingkar tubuh mencapai 25 centimeter dan panjang lima meter sering muncul di sungai. Terutama, saat warga Jalan Pahlawan, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur, sedang mandi di sungai.

Salah satu warga, Yusdiono mengatakan bahwa ular piton ini sangat meresahkan warga sejak pertama diketahui berkeliaran di bantaran sungai sekitar permukiman. Bahkan, ular sanca kembang ini muncul sejak tiga pekan lalu.

Tak mengherankan, bila kemudian banyak warga yang menjadi takut untuk mandi ke sungai. Apalagi, tiga pekan lalu, ular piton itu tepergok warga, tapi kabur saat akan ditangkap.

"Kemarin itu kami lihat ularnya keluar lagi, warga kompak lalu menangkapnya beramai-ramai," Yusdiono, Selasa (20/2/2018).

Sebelumnya, keresahan Yusdiono dan warga, bukannya tanpa alasan. Sebab, menurut Yusdiono, banyak anak kecil dan emak-emak yang sering ke sungai, dengan keperluan beragam.

"Kami khawatir kalau anak-anak dan wanita lanjut usia ke sungai, digigit ular. Kan bahaya, makanya kami tangkap sebelum ada korban," ujar Yusdiono.

Ia menjelaskan, ular dengan warna dominan loreng hitam kecokelatan itu akan ditempatkan dalam sangkar besi milik warga setempat. Namun, warga bakal berkoordinasi dengan kelurahan, soal nasib ular itu ke depannya.

"Sementara, kami taruh dalam sangkar dulu," kata Yusdiono.