Solo - Semenjak diberitakan, Dilan, bayi laki-laki yang ditemukan warga di depan warung makan dan tambal ban di Jalan Ir. Juanda Kampung Sewu RT 002 RW 004, Kelurahan Sewu, Jebres, Solo, Selasa, 27 Februari 2018, didatangi banyak pengunjung. Bayi ini kini berada di Klinik Bhayangkara.
Di sisi lain, Unit Reskrim Polsek Jebres menyisir semua Puskesmas dan klinik di wilayah Jebres untuk menemukan jejak orangtua bayi.
"Kami sampai sekarang belum menemukan orangtua pembuang bayi di pinggir jalan. Satu orang saksi baru diperiksa dalam kasus ini yakni warga yang kali pertama menemukan bayi," ujar Kapolsek Jebres Kompol Juliana BR Bangun mewakili Kapolresta Kombes Pol. Ribut Hari Wibowo saat ditemui Solopos.com di Mapolsek Jebres, Rabu (28/2/2018).
Advertisement
Baca Juga
Juliana menjelaskan saat melakukan penyisiran di Puskesmas dan klinik petugas meminta data rekam medis semua pasien ibu hamil yang melahirkan bayi selama Februari 2018. Petugas mengantongi ada 10 ibu hamil yang melahirkan pada Februari 2018.
"Saya sudah mendatangi rumah mereka dan hasilnya anak yang dilahirkan masih ada. Petugas punya bukti kuat bayi yang dibuang di pinggir jalan hasil hubungan gelap,” kata dia.
Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.
Kondisi Bayi Dilan Semakin Baik
Polsek Jebres, lanjut dia, menduga orang tua bayi Dilan bukan warga Jebres. Hal itu diperkuat dengan lokasi kejadian merupakan jalan penghubung antara kecamatan, yakni Pasar Kliwon, Jebres, dan Banjarsari.
"Kami menerima informasi dari Klinik Bhayangkara puluhan warga dari Soloraya, Jakarta, dan Bandung mau mengadopsi bayi [Dilan]. Polsek Jebres tidak bisa memutuskan soal adopsi bayi karena ranahnya Dinsos (Dinas Sosial) Solo," kata dia.
Seorang bidan Klinik Bhayangkara, Nuning Wahyu, mengungkapkan kondisi bayi Dilan semakin membaik. Selain itu, minum susunya juga bertambah banyak sehingga membuat berat badanya naik dari sebelumnya 2,4 kg menjadi 2,5 kg.
"Bayi (Dilan) sejak dirawat di Klinik Bhayangkara banyak didatangi warga dari Soloraya untuk melihat langsung kondisi bayi. Kami juga mendapati warga yang datang ke sini (Klinik Bhayangkara) dengan tujuan mendaftar untuk mengadopsi bayi," kata Nuning.
Ia menambahkan banyaknya pengunjung yang datang untuk menjenguk bayi membuat pihak pengelola Klinik Bhayangkara membatasi jadwal besuk mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement