Liputan6.com, Bandung - Mala Komalasari (44), TKW di Arab Saudi asal Desa Mandalahaji, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, akhirnya akan segera kembali ke Indonesia.
Keberadaan Mala yang sudah bekerja di Timur Tengah sejak 2009 itu, diketahui kini ada di KBRI Riyadh. Mala sendiri sempat kehilangan kontak dengan keluarga selama selapan tahun dirinya menjadi TKW.
Advertisement
Baca Juga
"Minggu, saya ditelepon KBRI bahwa Teh Mala sudah diketemukan sedang bersama KBRI," kata sepupu Mala, Deni Sunarto kepada Liputan6.com.
Setelah berbincang menanyai kabar selama menjadi TKW di Arab Saudi, Deni lalu mendapat foto Mala yang dikirim petugas KBRI. Hal itu semakin meyakinkan Deni bahwa saudaranya masih dalam keadaan sehat.
"Setelah itu ada telepon. Saya juga bicara agak lama," ujar Deni.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Nama Paspor Berbeda
Deni menuturkan, nama di paspor Mala yakni Ela Nurlela binti Ence Syarif, bukan Mala Komalasari sebagaimana nama aslinya. "Padahal, keluarga yang mengantar jelas melihat di paspor namanya Mala Komalasari," kata dia.
Deni mencurigai ada yang tak beres sehingga paspor yang dibawa Mala menjadi berbeda. "Saya sering dengar pihak sponsor mengubah nama TKI. Di saat permasalahan seperti ini wajar pemerintah sulit mencari," kata dia.
Hal itu dirasakan Deni kala mencari Mala yang keberadaannya sudah sulit dihubungi setelah tiga bulan bekerja di Arab Saudi.
"Kalau cari di imigrasi nama Mala Komalasari ya memang tidak ada," ungkapnya.
Selain itu, Deni berusaha mencari keberadaan sepupunya ke berbagai lembaga pemerintah hingga ke Komnas HAM. Bahkan, dia mengirimkan surat kepada Presiden RI Joko Widodo. Surat tersebut disampaikan Deni Sunarto ke kantor Kementerian Sekretaris Negara di Jakarta pada 9 Mei 2017.
Advertisement
Jawaban Doa Deni
Selain usaha yang terus dilakukannya, Deni mengaku terus berdoa dan berharap sepupunya itu bisa kembali ke pangkuan keluarga. Sekalipun usahanya sering menemui kendala dan bahkan tak jarang dia harus meninggalkan pekerjaan demi mendapatkan kabar baik. Deni mengatakan, rencana kepulangan sepupunya juga berkat bantuan berbagai pihak.
"Saya secara pribadi dan keluarga bersyukur dan berterima kasih serta mengapresiasi pemerintah dan Komnas HAM. Dalam hal ini Komnas HAM sampai menyurati sebanyak tiga kali," ungkapnya.
Saat ini, kata Deni, Mala masih berada di KBRI untuk mengurusi rencana kepulangannya. "Posisi sudah aman di pihak pemerintah. Untuk pulang belum bisa ditentukan waktunya," katanya.
Dia pun berharap, Mala dapat kembali dengan sehat tanpa kekurangan satu apa pun. "Saya terutama keluarga berharap hak-hak Mala dipenuhi. Keluarga sudah mengucapkan terima kasih atas semua usaha pemerintah," tutur Deni.Â