Liputan6.com, Jember - Puluhan santri Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Dusun Jatirejo, Desa Cangkring, Kecamatan Jenggawah, Jember, Jawa Timur, dirawat di Puskesmas Jenggawah. Sebagian besar juga dirawat intensif di pesantren, karena mengalami mual-mual, pusing dan tubuh lemas, Selasa malam, 27 Februari 2018.
Gejala tersebut diduga karena efek samping imunisasi difteri yang diberikan Selasa pagi. "73 santri mengalami mual, pusing dan lemas, dengan tubuh gementar, yang diduga karena efek dari vaksin imunisasi difteri," tutur Pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Ulum, KH Lutfi Ahmad di Ponpes Madinatul Ulum, Rabu, 28 Februari 2018.
Dia menjelaskan, ada ratusan santri yang mengikuti program kegiatan imunisasi difteri, yang digelar Puskesmas Jenggawah, Selasa pagi. Progam tersebut digelar di Ponpes Madinatul Ulum yang diikuti oleh santri juga siswa SMP dan MA Yayasan Ponpes Madinatul Ulum.
Advertisement
Baca Juga
Usai imunisasi, tidak terjadi hal-hal yang mencurigakan. Siswa dan santri belajar seperti biasanya. Namun setelah memasuki pukul 18.00 WIB, bersamaan dengan saat Salat Maghrib, banyak santri yang mengeluh lemas, pusing, dan mual.
"Namun tidak sampai muntah," katanya.
Total santri yang mengalami gejala serupa mencapai 73 orang. Mereka diduga tak tahan efek samping imunisasi difteri. Akibatnya, sejumlah santri dilarikan ke puskesmas.
"Bahkan, pihak dokter puskesmas dan petugas medis lainnya, sejak tadi malam (Selasa), ngepos di Ponpes Madinatul Ulum," ucap mantan Anggota DPR RI dari Fraksi Amanat Nasional itu.
Penjelasan Dokter
Hingga Rabu siang, 28 Februari 2018, tinggal 21 santri yang masih dirawat intensif pihak puskesmas. Sedang santri lainnya, kondisinya sudah membaik. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr. Siti Nurul Komariyah, saat dikonfirmasi menjelaskan, seluruh santri sudah mendapatkan penanganan dari pihak puskesmas.
Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi karena efek samping atau reaksi dari obat setelah imunisasi. Biasanya, efek samping dari imunisasi kondisi adalah demam dan suhu tubuh meningkat sehingga mereka diberi obat penurun panas.
"Mual-mual dan pusing bukan efek samping dari imunisasi difteri," katanya.
Efek mual-mual dan pusing itu karena mereka belum sarapan atau makan saat diimunisasi itu. Selain itu, obat yang diberikan dokter tidak mereka minum. Nurul menegaskan, secara keseluruhan, tidak ada masalah serius dengan kondisi kesehatan siswa atau santri tersebut.
"Mereka sudah tertangani, dan sebagian besar sudah pulih," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement