Liputan6.com, Yogyakarta - Burger kartun menjadi inovasi makanan yang diburu para pencintanya. Mereka rela membungkus burger kartun dari Yogyakarta untuk dibawa pulang ke kota asal.
Untungnya, Doodle Burger, pembuat burger kartun, punya kebijakan khusus untuk pembeli yang ingin burgernya lebih awet. Ada tempat khusus yang disiapkan. Saus dipisahkan sehingga tidak perlu khawatir burger cepat basi.
Advertisement
Baca Juga
Sesuai namanya, burger kartun tetaplah roti bun yang mengapit daging, keju, dan saus. Perbedaannya, terletak pada bentuk roti bun. Kebanyakan roti bun berwarna cokelat dan ada pula yang diberi topping wijen.
Burger kartun punya ciri khas. Roti bun dibuat dalam bentuk wajah karakter kartun. Ada Mickey dan Minnie Mouse, Spiderman, Winnie The Pooh, Pikachu, Minion, Doraemon, Brown, Connie Line, dan sebagainya.
Alhasil, ketika disajikan muncul dilema. Burger kartun terlalu menyenangkan untuk dipandang. Saking gemasnya, sampai berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk membuat gigitan pertama.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Satu Karakter Tiap Bulan
Burger kartun merupakan produk Doodle Burger yang muncul enam bulan lalu. Pemiliknya berinisiatif untuk menciptakan burger yang lain daripada yang lain.
Kartun dipilih karena memang belum ada burger serupa di tempat lain. Tidak semua karakter muncul bersamaan. Doodle Burger menerapkan Character of the Month.
Setiap bulan hanya ada satu karakter baru yang muncul. Namun, tidak menutup kemungkinan dua karakter muncul di bulan yang sama.
"Tergantung permintaan, kalau banyak pelanggan yang masih menginginkan karakter itu ada, maka kami memproduksi ulang karakter itu," ucap Ratih Indraini, manajer Doodle Burger, Kamis, 1 Maret 2018.
Proses penentuan karakter dilakukan oleh pemilik. Ada orang yang bertugas mendesain roti bun. Penentuan karakter kartun berdasarkan tokoh yang sedang hits atau juga bisa dari tokoh kartun yang memiliki banyak penggemar.
Kesulitan muncul ketika wujud tokoh kartun rumit, sehingga belum semua tokoh bisa diterapkan pada roti bun untuk burger.
"Ada pelanggan yang minta tokoh Batman untuk burger kartun, tetapi sampai sekarang belum terealisasi," tutur Ratih.
Â
Advertisement
Ramah di Kantong
Doodle Burger berdiri pada 2015. Produk awalnya adalah burger warna-warni. Sama menggemaskannya dengan burger kartun saat ini. Roti bun berwarna toska, pink, sampai rainbow atau pelangi menjadi incaran pelanggan.
Kafe yang berada di Jalan Moses Gatotkaca B4-B6, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini pasar utamanya adalah mahasiswa. Maklum saja, lokasinya dekat dengan sejumlah kampus swasta terkemuka, seperti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Soal harga pun relatif ramah di kantong. Pelanggan tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan seporsi burger dengan cita rasa premium.
Seporsi burger dibanderol mulai Rp 18.000 sampai Rp 70.000, tergantung jenisnya. Ada puluhan varian rasa yang bisa dicicipi.
"Kalau pelanggan dari luar kota biasanya pesan seluruh karakter dan dibungkus dengan saus terpisah," tutur Ratih.
Doodle Burger berani menyebut produknya kelas premium karena bahan yang digunakan memang tidak tanggung-tanggung. Memanggang daging menggunakan minyak wijen, sehingga lebih ramah kolesterol. Demikian pula dengan daging yang digunakan 100 persen daging sapi murni berukuran 100 gram per porsi.
Pemilik Doodle Burger adalah penyuka burger. Pertimbangan itu yang membuatnya membuka usaha burger. Dia ingin menghadirkan burger premium dengan harga yang terjangkau.
Resep Rahasia yang Bikin Ketagihan
Doodle Burger punya sejumlah resep rahasia. Roti bun, misalnya, sangat empuk dan padat. Tidak perlu mengerahkan banyak tenaga untuk menggigit dan mengunyahnya.
Saus yang digunakan juga spesial. Wujudnya mirip saus teriyaki, berwarna cokelat dengan cita rasa asam manis.
Roti bun yang gurih menyatu dengan saus Doodle menjadi kenikmatan yang tidak hanya menolong lapar, tetapi juga membuat ketagihan.
Roti dan saus dibikin di rumah produksi yang terletak di Jalan Magelang. Doodle Burger hanya berupa kafe dengan kapasitas 50 sampai 60 pengunjung.
Doodle Burger juga kerap dimanfaatkan sebagai tempat merayakan ulang tahun. Pernah pula rombongan anak taman kanak-kanak atau TK mengadakan cooking class di tempat itu.
Â
Advertisement
Perjalanan Panjang Burger
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan ada berbagai versi mengenai asal mula burger.
Bangsa Tartar dipercaya sebagai kaum pertama yang mengenalkan makanan ini. Mereka menyantap daging cincin mentah yang diberi perasan jeruk.
Hidangan yang terkenal lezat di Asia Tengah ini pun dibawa oleh para pelaut Eropa ke negaranya, tepatnya ke Kota Hamburg, Jerman. Namun, mereka tidak memakannya mentah-mentah, melainkan dengan dibakar atau dipanggang. Bangsa Eropa merasa memakan makanan mentah tidak beradab.
Para imigran dari Hamburg membawa makanan ini ke Amerika. Di sinilah nama Hamburger muncul yang memiliki etimologi makanan dari Hamburg.
Berdasarkan legenda, burger atau hamburger disantap dengan roti ketika dua bersaudara dari Ohio, Frank dan Charles Menches, menjual sandwich di pinggir jalan. Suatu saat, mereka kehabisan sosis dan menggunakan daging sapi cincang sebagai gantinya.