Liputan6.com, Indramayu - Perasaan rindu dan khawatir terus menghantui keluarga Sutiah binti Makmud (38). Dia adalah seorang TKI asal Desa Krasak Blok Krajan, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang tidak diketahui keberadaannya.
Sutiah diketahui bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah pasangan Sawsan Ali Alderee dan Sharci di negara Yordania. Hingga 10 tahun bekerja, kepulangan Sutiah masih tertahan oleh majikannya itu.
Advertisement
Baca Juga
"Terakhir saya komunikasi dengan anak saya dua bulan yang lalu, memberi tahu bahwa ia akan pulang akhir bulan Januari 2018 namun sampai sekarang belum juga pulang," kata Tarwen, ibu kandung TKI itu, Minggu, 4 Maret 2018.
Tarwen mengatakan, anak perempuannya itu selalu dijanjikan akan dipulangkan oleh majikannya, tetapi belum terealisasi. Bahkan, saking tidak pastinya kepulangan Sutiah, suaminya sampai menikah lagi dengan perempuan lain.
Sutiah berangkat ke Yordania tahun 2008 melalui sponsor asal Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Sutiah, kata sang ibu, direkruit oleh sponsor bernama Sanusia alias Wewe.
"Belum lama ini putri pertamanya masih bisa berkomunikasi walaupun tidak sering, namun sekarang malah tidak bisa berkomunikasi," sebut dia.
Saat berangkat ke Yordania, Sutiah meninggalkan anak yang masih berusia dua tahun. Hingga memasuki kelas VI SD, sang anak pun tak kunjung bertemu dengan ibunya.
"Sekarang saya jadi khawatir dengan keberadaan anak saya, saya sudah lapor SBMI Indramayu semoga bisa membantu untuk memulangkan Sutiah," harap Tarwen.
Lapor Kemenlu
Serikat Buruh Migran (SBMI) Cabang Indramayu mengaku sudah mendapat laporan pengaduan tentang Sutiah. Ketua SBMI Indramayu, Juwarih mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah membuat surat kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
Sementara itu, SBMI Indramayu juga masih berusaha mencari tahu keberadaan Sutiah melalui jaringan yang dimilikinya. Termasuk, kata Juwarih, status legalitas Sutiah bekerja di Yordania.
"Kami akan menyampaikan pengaduan keluarga Sutiah dengan membuat surat pengaduan ke KBRI Amman, Yordania," kata dia.
Saat ini, dia melanjutkan, SBMI Indramayu masih mengurus kelengkapan data yang terkait keberangkatan Sutiah. Jika sudah lengkap, SBMI langsung mengadukan persoalan tersebut kepada Kemenlu RI.
"Setelah data-data sudah lengkap baru kami akan mengadukan permasalah ini ke Kemlu," dia menandaskan.
Saksikan video pilihan dibawah ini:Â
Advertisement