Sukses

124 Warga Garut Keracunan Massal Usai Santap Hidangan Hajatan

Akibat korban keracunan yang membludak, sebagian pasien terpaksa dirawat di aula desa dan puskesmas tetangga terdekat.

Liputan6.com, Garut - Sebanyak 124 orang warga Desa Sakawayana, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami keracunan massal, usai menyantap hidangan pada acara hajatan.

Akibat banyaknya pasien, Puskesmas Malangbong kewalahan menampung mereka. Sebagian pasien terpaksa dirawat Puskesmas Citeras dan aula desa setempat.

Camat Malangbong, Teten Sundara mengatakan kejadian berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, ratusan warga yang baru saja menyantap hidangan hajatan di rumah warga yang berada di RT 4/RW 24, Desa Sakawayana, Kecamatan Malangbong, Garut, mulai mengalami mual, pusing, dan muntah.

"Awalnya 20 orang, sekarang sudah 124, mungkin jumlahnya bisa bertambah sebab masih dilakukan penyisiran ke warga lainnya," kata dia, Selasa, 6 Maret 2018.

Menurut dia, kejadian berlangsung cepat. Setelah dicek, mayoritas korban berasal dari Desa Sakawayana, Cibunar dan Desa Sanding. Meskipun jumlah korban membludak, pihak puskesmas belum bisa memastikan penyebab utama keracunan.

"Perlu penelitian lebih lanjut. Namun pengakuan beberapa korban, memang sebelumnya menyantap hidangan dari hajatan," kata Teten.

 

 

2 dari 2 halaman

Korban Kritis

Dari ratusan warga yang menjadi korban, tercatat satu orang dinyatakan kritis dan langsung dirujuk ke RSUD dr. Selamet Garut. "Ratusan lainnya hingga kini masih menjalani perawatan, meskipun ada beberapa yang sudah pulang," kata dia.

Ia menyampaikan, aparatur kecamatan, desa, kepolisian, TNI maupun petugas kesehatan masih berupaya menangani para warga korban keracunan dengan membawanya ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Malangbong untuk mendapatkan penanganan medis.

Seluruh petugas, kata dia, masih mendata di lapangan, termasuk menyisir semua warga yang sebelumnya menyantap makanan dalam acara hajatan di desa tersebut. "Kami terus melakukan pendataan dan penyisiran kalau-kalau masih ada yang belum terdata," katanya.

Kasubag Puskesmas Malangbong Yusup Sopian mengatakan, karena jumlah kondisi ruangan di Puskesmas Malangbong terbatas, sebagian korban akan dirawat di Puskesmas Bunisari.

Ia menyatakan, untuk mengetahui pasti penyebab musibah itu, petugas puskesmas sudah mengamankan sampel makanan untuk diuji laboratorium.

Saksikan video pilihan berikut ini: