Liputan6.com, Banyumas - Kemacetan dalam arus mudik lebaran menjadi masalah klasik dan selalu dijumpai tiap tahun. Salah satu solusinya, pada lebaran 2017 lalu kendaraan dari arah Jakarta ke timur dialihkan ke Tol Trans Jawa (Trans Java Tol Road).
Ruas tol Pejagan-Pemalang difungsikan secara darurat. Tetapi, bukannya mampu mengurai kemacetan, ruas tol antara Pejagan-Pemalang justru menjadi malapetaka.
Pengguna jalan hanya bisa melintas dengan kecepatan aman 40 kilometer per jam. Pasalnya, debu dari lapisan pertama cor beton tol meruap dan menutup penglihatan pengemudi. Kondisi beton pun belum mulus.
Advertisement
Baca Juga
Akhirnya, pada arus balik lebaran 2017, ruas tol ini tak lagi difungsikan. Pemudik pun kembali menggunakan ruas Pantura dan baru masuk tol di Brebes Timur Exit (Brexit).
Lantas, bagaimana kesiapan Tol Trans Jawa untuk mudik lebaran 2018?
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono berani menjamin, pada masa mudik lebaran Idul Fitri 1439 Hijriyah mendatang, Tol Trans Jawa dari arah barat bakal beroperasi hingga Pos Gandulan, Pemalang.
Pasalnya, pengerjaan tol beserta sarana pendukung ruas Tol Trans Jawa sepanjang 57,5 kilometer itu diperkirakan akan selesai pada Mei 2018 mendatang. Adapun Lebaran 2018 diperkirakan jatuh pada 15-16 Juni 2018.
Pejagan-Gandulan, Pemalang Dijamin Operiasional
Dengan begitu, arus mudik lebaran diprediksi mencapai puncaknya antara H-10, atau sekitar 5 Juni 2018. Saat itu, tol ruas Pejagan hingga Pemalang sudah operasional.
Ruas tol antara Pejagan-Pemalang yang pada Lebaran 2017 lalu berfungsi secara darurat, pada Lebaran 2018 dijamin bisa dilintasi dengan lancar.
"Ini kalau dari Pejagan ampai ke Gandulan ini, yang kita tadi masuk ini, Insyaallah sudah akan operasional pada Mei. Mei ini akan operasional," ucapnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu, 7 Maret 2018.
Tetapi, ia mengaku belum mengetahui apakah dengan beroperasinya ruas tol ini, pemudik akan dikenakan tarif tol normal. Sebab, kebijakan manajemen tol ada pada Kementerian BUMN.
"Saya dari segi teknis prasarananya. Manajemen traffic ada Kapolri, Kapolda, ada Menteri Perhubungan," dia menjelaskan.
Â
Advertisement
Ruas Pemalang-Semarang Fungsional
Berbeda dengan ruas tol antara Pejagan-Pemalang, tol antara Pemalang-Semarang hanya sampai pada tahap fungsional. Tetapi, fungsionalnya ruas tol Pemalang-Semarang tak bersifat darurat.
Dipastikan progress tol ini lebih baik dari tol yang fungsional darurat pada musim mudik 2017 lalu. "Sedangkan yang dari sini (Gandulan,Pemalang) sampai ke Semarang mungkin sudah fungsional, tetapi Insyallah bukan darurat,"Â katanya.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Condro Kirono menjelaskan, kepolisian dalam hal ini bersifat sebagai pendukung proyek trans Trans Tol Jawa agar bisa selesai tepat waktu. Anggota polisi telah ditugaskan di sejumlah titik untuk menjamin keamanan material, peralatan, hingga pelaksanaan proyek.
Kepolisian juga membantu penyelesaian persoalan pembebasan lahan dengan jalan mediasi. Dengan begitu, proyek tak terhambat dan bisa diselesaikan seusai target waktu.
Terkait masa mudik Lebaran 2018 mendatang, Condro akan berkoordinasi dengan Polres/Polresta di tiap wilayah untuk memastikan agar mudik Lebaran 2018 berlangsung lancar.
Diketahui, ruas tol Batang-Pemalang memiliki panjang 38,5 kilometer dan merupakan bagian dari proyek jalan tol trans Jawa terbentang sepanjang 661 kilometer dari Jakarta-Surabaya. Diperkirakan proyek ini selesai pada akhir 2018.
Adapun nilai investasi tol Trans Jawa sebesar Rp 7,49 triliun. Biaya untuk konstruksi Rp 2,27 triliun.
Saksikan video pilihan berikut ini: