Liputan6.com, Denpasar - Sesuai rencana, jasad pendiri Matahari Department Store dikremasi di Krematorium Kertha Semadi Mumbul, Nusa Dua. Usai proses kremasi, abu jasad pria 77 tahun itu akan dilarung ke pantai pada Rabu, 14 Maret 2018.
Namun hingga kini, pihak keluarga belum menentukan tempat abu Hari Darmawan akan dilarung. Pasalnya, pada hari yang sama, umat Hindu Bali akan melaksanakan melasti yang merupakan proses penyucian diri menjelang hari raya Nyepi.
Advertisement
Baca Juga
Pada saat itu, ribuan umat Hindu Bali akan berbondong-bondong pergi ke pantai untuk sekadar mandi atau menggelar prosesi persembahyangan di pantai-pantai yang banyak tersebar di Bali. Maka itu, keluarga Hari Darmawan masih belum menentukan tempat pelarungan abu, temasuk apakah akan ditunda atau tidak.
Juru bicara keluarga, Roy Nicholas Mandey menjelaskan, proses pelarungan abu jasad Hari Darmawan berdasarkan hakikat kremasi itu sendiri.
"Rencananya akan dilarung ke laut sesuai dengan makna dan hakikat kremasi," kata Roy, di Rumah Duka Kertha Semadi di Jalan Cargo, Ubung Kaja, Denpasar, Senin (12/3/2018).
"Setelah kami mendengar ada acara Melasti, keluarga harus menghormati, karena itu kan dilakukan di setiap pantai, sehingga kita belum tahu mau di pantai mana abu jasad beliau akan dilarung,"Â imbuh Roy.
Â
Siapa Pengganti Hari Darmawan?
Hari Darmawan merupakan pendiri Matahari Departemen Store. Namanya melambung sebagai pebisnis ritel nomor wahid di Indonesia. Setelah menjual saham Matahari Departemen Store kepada Lippo Group, ia kemudian membangun Taman Wisata dan Hiburan Matahari.
Ia terbilang sukses membangun kerajaan bisnisnya. Lantas, sepeninggalnya, siapa yang akan melanjutkan bisnisnya tersebut?
Juru bicara keluarga, Roy Nicholas Mandey menuturkan, hingga kini pihak keluarga belum memutuskan siapa yang akan ditunjuk dari pihak keluarga untuk menggantikan posisinya.
"Belum diputuskan siapa yang akan menggantikan posisi beliau," ujar Roy saat ditemui di Rumah Duka Kertha Semadi di Jalan Kargo Permai, Ubung Kaja, Denpasar.
Hanya saja, ia menegaskan, Taman Wisata Matahari sudah dikelola secara profesional. Mereka yang menjalankan bisnis Hari Darmawan di sana adalah tenaga profesional di bidangnya masing-masing.
"Khusus di Taman Wisata dan Hiburan Matahari sudah dikelola secara profesional. Semua yang menjalankan di sana sudah ada manajer dan profesional di bidangnya. Jadi, almarhum sebagai sosok penasihat dan advisor," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement