Sukses

Terkuaknya Misteri Kerangka Perempuan Beranting di Dalam Parit

Kerangka perempuan beranting yang terkubur di dalam parit ditemukan tak sengaja oleh seorang pencari kayu.

Liputan6.com, Pekanbaru - Biduk rumah tangga yang dibangun Muhammad Ridwan dengan Erlina mulai retak karena adanya orang ketiga. Pertengkaran sering terjadi bahkan berujung kekerasan dalam rumah tangga.

Kemarahan Ridwan memuncak. Pertengahan Februari, cekcok berujung ditendangnya perut Ridwan oleh istrinya. Balok diambil serta dipukulkan ke kepala Erlina hingga istrinya itu tak bernyawa lagi.

Panik, Ridwan berusaha menghilangkan jejak. Jasad orang yang pernah dicintainya itu lalu dibuang ke dalam parit di Jalan Garuda, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai.

Jenazah korban ditutupnya pakai tanah bekas galian dalam kedalaman kira-kira 50 cm di dalam tanah. Pria berusia 29 tahun itu kemudian kabur ke Tanjung Morawa, Sumatera Utara.

"Hampir sebulan menyelidiki kasus ini, tersangka ditangkap di rumah neneknya di Sumut. Sudah dibawa ke Mapolres Dumai," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo, Minggu malam, 11 Maret 2018.

Guntur menerangkan, terungkapnya kasus ini berawal dari penemuan kerangka korban di parit tersebut oleh warga yang sedang mencari kayu pada 23 Februari 2018. Olah tempat kejadian perkara dilakukan.

Jenazah korban saat itu ditemukan ditutup pakai papan, lalu ditimbun pakai tanah bekas galian. Korban masih mengenakan baju lengkap beserta anting-anting dan perhiasan lainnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Rentetan Kebohongan

Beberapa hari menyelidiki, didapat info ada warga pernah menemukan tas berserta KTP di lokasi. Penelusuran berlanjut hingga keluarga korban diketahui keberadaannya.

"Pengakuan keluarganya, korban sudah dua bulan tak pulang. Katanya pernah pamit untuk ikut suaminya ke Sumatera Utara," ucap Guntur.

Rumah pelaku kemudian didatangi. Di rumah tersebut, ditemui seorang laki-laki mengaku ayah tiri Erlina. Pria itu menyebut Ridwan pernah datang untuk pamit pergi ke Sumut.

Ayahnya itu sempat menanyai keberadaan putrinya. Ridwan menjawab sudah dipulangkan ke rumah orangtuanya.

"Pelaku juga menyebut istrinya sudah meninggal juga karena sakit gula," ucap Guntur.

Dari sini, petugas mengetahui keberadaan pelaku. Tim Reksrim Polres Kota Dumai berangkat ke Sumut. Beberapa hari kemudian, Ridwan ditangkap dan dibawa ke Mapolres untuk mempertanggungjawabkan pembunuhan yang dilakukannya.

"Kepada penyidik pelaku mengaku motif perbuatannya karena cemburu dan sakit hati. Pernah juga ditendang perutnya oleh korban, itu kata pelaku," ucap Guntur.

Saksikan video pilihan berikut ini: