Sukses

Dikirim ke Yordania, TKI Dastin Hilang Kontak Selama 13 Tahun

Dastin bersama ibunya berangkat bersama ke Yordania dan menjadi TKI di negara itu. Namun, keduanya ditempatkan terpisah.

Liputan6.com, Indramayu - Selama 13 tahun, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Dastin binti Tasja (30), warga Desa Juntikedokan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, hilang kontak dengan keluarganya saat bekerja di Amman, Yordania.

"Dari informasi keluarganya, Dastin sudah 13 tahun tidak ada kabar beritanya apakah dia dalam kondisi baik ataupun tidak," kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu, Juwarih di Indramayu, Senin (12/3/2018), dilansir Antara.

Menurutnya, Dastin merupakan warga Blok H. Sarpin, RT 05 RW 01, Desa Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Ia dilaporkan hilang kontak selama belasan tahun dengan keluarganya saat bekerja menjadi asisten rumah tangga (ART) di Amman, Yordania.

Juwarih mengatakan dari cerita keluarganya, Dastin berangkat bersama ibunya bekerja di Yordania. Namun, setiba di Yordania, keduanya berpisah, di mana ibu Dastin ditempatkan di kampung dan sekarang sudah pulang.

"Sedangkan, Dastin ditempatkan di kotanya sampai sekarang belum juga pulang," tuturnya.

Juwarih mengatakan Dastin bersama ibunya berangkat ke Yordania sejak 25 Maret 2005 silam. Dia direkrut oleh Junaedi, sponsor warga Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

 

 

2 dari 2 halaman

Kirim Uang Sekali

Yang bersangkutan diproses dan diberangkatkan melalui PT Safarindo Insan Copar via PT Avida Avia Duta yang beralamat di Jl Abdurrahman No 17, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.

Sedangkan, agensi yang menempatkan Dastin adalah Rolla Gerent - Al Mucu YTA - Zahroon Regiyon di Amman, Yordania. Dastin kemudian ditempatkan di rumah majikannya di PO Box 132, Deater Mimi Cipality, Amman, Yordania.

"Sejak keberangkatannya hingga saat ini, Dastin tidak diketahui keberadaannya. Hanya pernah kirim uang Rp 3 juta kepada keluarganya saat baru enam bulan kerja," kata Juwarih.

Juwarih menambahkan, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu pengaduan dari pihak keluarga, karena tidak ada satu pun salinan dokumen yang dipegang keluarga.

"Jika data-data yang dibutuhkan sudah lengkap, kami akan segera menyampaikan pengaduan ke beberapa kementerian terkait," kata Juwarih lagi.

Saksikan video pilihan berikut ini: