Liputan6.com, Palembang - Sugiharto, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2004-2007 menyebarkan virus Green Attitude kepada mahasiswa di Palembang, Sumatera Selatan, agar bisa menghadapi era industri 4.0.
Mantan Komisaris Utama PT Pertamina di tahun 2010-2015 ini memberikan motivasi berupa Green Attitude, yaitu terus memperbaharui dan belajar dalam tiap kesempatan.
"Untuk menghadapi era digital, para generasi muda harus melakukan transformasi diri dan berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi," ucap dia kepada Liputan6.com, saat menghadiri seminar Inspirasi Pedagang Asong Menjadi Menteri, di Fakultas Ekonomi Universitas Taman Siswa Palembang, yang ditulis pada Selasa, 13 Maret 2018.
Advertisement
Baca Juga
Perubahan teknologi yang begitu cepat, juga harus diserap oleh tenaga pendidik. Proses pendidikan jangan lagi menggunakan metode pengajaran seperti 20 tahun yang lalu.
Sugiono mengharapkan baik tenaga pendidik maupun mahasiswa agar bisa menggali lebih dalam proses perubahan teknologi dan cabang ilmu yang harus diberikan selama masa perkuliahan.
"Kita harus mendorong bentuk-bentuk perkuliahan agar tidak hanya teori, tapi sesi praktik juga harus lebih lama, sehingga mencetak mahasiswa Palembang agar mudah mendapat pekerjaan," ujarnya.
Sebelum meraih kesuksesan, Sugiharto pernah merasakan keterbatasan karena besar di keluarga dengan perekonomian pas-pasan.
Namun, ia tetap optimistis dan bekerja keras, hingga akhirnya Sugiharto mampu mencicipi kursi Menteri BUMN dan petinggi PT Pertamina.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Aplikasi Jukir
"Dulu saya adalah orang paling miskin di Tanjung Priok (Jakarta Utara), namun bisa dikenal dan diajak berfoto bersama Bill Gates saat menjadi Menteri BUMN. Green Attitude yang saya terapkan, yaitu haus akan perubahan," katanya.
Komisaris Utama PT Jabeba Infrastruktur Industrial ini juga sudah mencoba usaha di bidang perkembangan teknologi, yaitu aplikasi Jukir (juru parkir).
Dari aplikasi tersebut, Sugiono memberikan solusi bagi para juru parkir, agar mudah mengelola pendapatan, keuangan, dan potensi pasar.
Saat ini sudah ada 1.000 tukang parkir yang tertarik dengan aplikasi Jukir. Teknologi ini bisa membantu para jukir untuk memantau jumlah kendaraan, retribusi ke aplicator dan pemerintah daerah (pemda) dan berapa lokasi yang sudah digunakan untuk parkir.
"Nanti ada alat parkir print out yang disediakan untuk jukir. Tahun 2018 kita menargetkan bisa merangkul 10.000 jukir, yaitu di Jakarta, di Makassar, Surabaya, tiga kota lainnya," ungkapnya.
Desfitrina, Dekan FE Universitas Taman Siswa Palembang mengungkapkan, kehadiran mantan Menteri BUMN di Palembang diharapkan memberikan motivasi kepada para mahasiswa, yang kebanyakan dari kalangan karyawan kantoran.
"Kebanyakan mahasiswa kita bekerja sambil kuliah. Ini bisa jadi motivasi mereka, agar bisa mengubah hidupnya," katanya.
Fakultas ekonomi adalah fakultas yang paling banyak peminatnya di Universitas Taman Siswa Palembang. Bahkan di tahun ini, ada sebanyak 700 mahasiwa FE, baik dari jurusan Manajemen maupun Akuntansi.
Advertisement