Sukses

Prosesi Kremasi Jenazah Hari Darmawan di Nusa Dua Bali

Jenazah pendiri Matahari Department Store dikremasi hari ini di krematorium, Mumbul, Nusa Dua, Bali.

Liputan6.com, Denpasar - Hari Darmawan, pendiri Matahari Department Store, meninggal pukul 06.00 WIB. Jenazahnya tersangkut batu di Sungai Ciliwung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu pagi, 10 Maret 2018, setelah dinyatakan hilang pada Jumat malam, 9 Maret 2018.

Sesuai permintaan almarhum dan keluarga, jenazah Hari Darmawan akan dikremasi dan abunya dilarung di pantai Bali. Sejak Minggu malam, jenazah Hari Darmawan sudah tiba dan disemayamkan di Rumah Duka Kertha Semadi, Kargo Permai, Ubung Kaja, Denpasar.

Setelah empat hari disemayamkan di rumah duka, hari ini, Rabu (14/3/2018), jenazah Darmawan akan dikremasi di Mumbul, Nusa Dua, Bali, pukul 12.30 Wita.

Juru bicara keluarga, Roy Nicholas Mandey, mengatakan, untuk menghindari kemacetan pihak keluarga menyediakan kendaraan berupa bus untuk kolega yang ingin mengikuti proses kremasi pendiri Taman Wisata Matahari itu.

"Karena bertepatan dengan Hari Raya Melasti, maka kita sediakan bus untuk mengikuti kebaktian," kata Roy di Rumah Duka Kertha Semadi, Kargo Permai, Ubung Kaja, Denpasar.

Pantauan di lokasi, jenazah Hari Darmawan sudah diberangkatkan menuju krematorium, Mumbul, Nusa Dua, pada pukul 10.05 Wita dengan dikawal mobil patwal dan lima motor polisi. Anak dan cucu Hari Darmawan mengiringi keberangkatannya dengan membawa foto, lilin, dan rangkaian bunga.

2 dari 2 halaman

Jalani Operasi Jantung

Sebelum ditemukan tewas di Sungai Ciliwung, Cisarua, Bogor, pendiri Matahari Department Store Hari Darmawan pernah menjalani operasi jantung. Fakta itu terungkap dari penyelidikan yang dilakukan polisi.

"Keterangan sopir dan pegawainya memang habis operasi jantung belum lama ini," ujar Kapolres Bogor, AKBP Andy M Dicky, Senin (12/3/2018).

Kendati demikian, kondisi fisik Hari sehat pada saat kejadian. Bahkan, pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) itu sempat memimpin rapat bersama karyawannya sebelum menuju vila di Jalan Hankam, Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Bogor.

Dicky menduga, penyebab kematian Hari karena terjatuh di pinggiran Sungai Ciliwung kemudian terbawa arus. Dugaan ini bersesuaian dengan kesimpulan sementara visum yang menunjukkan penyebab kematian Hari bukan karena kekerasan, walau ditemukan beberapa luka memar pada tubuhnya.

"Ada luka-luka memar goresan. Tapi lebih cenderung diakibatkan benturan dengan batu maupun goresan kerikil," kata Dicky.

Tak hanya itu, hasil olah tempat kejadian perkara di lokasi ditemukan jejak kaki Hari Darmawan tepat di bibir sungai samping vilanya.

"Di lantai bibir sungai itu memang terlihat licin bekas luapan air campur Lumpur," ujar Dicky.