Liputan6.com, Pamekasan - Petugas Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) merawat kitab klasik, yakni Kitab Al-Muhith milik Pesantren Sumber Anyar, Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur.
Menurut Koordinator Preservasi Pelestarian Naskah Daerah pada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Aris Riyadi, perawatan itu untuk menjaga peninggalan karya ilmiah zaman dulu.
"Proyek perawatan kitab klasik sebagaimana di Pamekasan ini untuk menjaga agar naskah-naskah klasik hasil karya ilmuan terdahulu bisa tetap terjaga," ujar Aris di Pamekasan, Selasa, 13 Maret 2018, dilansir Antara.
Advertisement
Ia menjelaskan, di Indonesia kitab klasik ditemukan di tiga daerah, yakni di Pamekasan, Magelang, dan Bali. Khusus di perpustakaan di Pamekasan, terdapat sebanyak 135 kitab klasik yang perlu dirawat.
Baca Juga
"Perpusnas RI melakukan perawatan secara langsung tentang kitab-kitab klasik yang ditemukan di tiga titik itu, termasuk di Pamekasan ini," ujar Aris.
Perawatan kitab-kitab klasik di Perpustakaan Pesantren Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, menggunakan metanol dan barium hidroksida, ditambal dengan menggunakan kertas jepang. Tujuannya untuk mempertahankan nilai kitab sesuai dengan aslinya, di perpustakaan itu.
"Makanya, sebanyak 10 orang petugas dari petugas Perpusnas akan tinggal di sini dalam beberapa hari ke depan," ujar Aris.
Â
Â
Â
Ditulis Tangan
Selain Kitab Al-Muhith, kitab jenis lain yang ada di Perpustakaan Pesantren Sumber Anyar itu Kitab Bahrul Lahut karangan Syeh Abdullah Arif asal Aceh sekitar tahun 1700-an. Kitab itu menerangkan tentang ketuhanan atau tasawwuf falsafi, sementara kitab atau Kamus Al-Muhith itu karangan Fairuz Zabadi.
Kitab Al-Muhith hasil tulisan tangan berumur ratusan tahun berada di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Kitab tersebut satu-satunya yang berada di Indonesia.
Menurut Pengelola Perpustakaan Raden Umro, PP Az-Zubair, Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Tlanakan, Pamekasan, Habibullah, dirinya tidak tahu kitab tersebut hasil tulisan tahun berapa yang jelas keberadaannya sudah ratusan tahun.
"Kitab Al-Muhith tulisan tangan ini menurut peneliti yang datang ke sini hanya ada dua, satu di sini (Pamekasan) satunya di Perpustakaan Kampus Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir," kata Habib dalam keterangan persnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement