Liputan6.com, Bandung - Lebih dari setengah bulan banjir masih melanda beberapa wilayah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pertama kali peristiwa banjir akibat limpasan air dari sungai anak Citarum itu terjadi pada 19 Februari 2018.
Namun, banjir terparah pada 22 Februari 2018. Saat itu, hampir 30 ribu warga terdampak banjir mengungsi dari enam kecamatan, yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Paseh, Ibun, Solokan Jeruk, dan Rancaekek.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, usai mengalami pasang surut air, kini hanya tiga kecamatan yang masih terdampak banjir. Ketiga kecamatan itu adalah Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.
Sementara, jumlah pengungsi terdampak banjir berkurang menjadi 2.222 orang. Terdiri dari 206 lansia (lanjut usia), 202 balita, 19 ibu hamil, 197 anak, dan 62 ibu menyusui.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, hingga Rabu (14/3/2018) pukul 17.00 WIB, banjir mulai surut. Ketinggian air di kisaran 10-120 centimeter di tiga kecamatan, yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
6 Ribu Lebih Rumah Terendam
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Akhmad Djohara, untuk bangunan yang terendam mencapai 6.412 unit terdiri dari 6.361 rumah, 7 gedung sekolah, 8 gedung fasilitas umum dan tempat ibadah 36 gedung. Masih banyaknya jumlah pengungsi dan bangunan terendam dipicu oleh turunnya hujan yang terus-menerus dalam beberapa hari terakhir.
"Curah hujan yang sangat tinggi dari sore sampai malam di wilayah Kota Bandung dan wilayah Kabupaten Bandung, sehingga Sungai Cikapundung, Sungai Cusangkuy, dan Sungai Citarum meluap ke permukiman," ucap Akhmad di Bandung, Selasa, 13 Maret 2018.
Akhmad menjelaskan, ketinggian air di tiga kecamatan Kabupaten Bandung yang masih terendam bervariasi. Di Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot ketinggian air mencapai 10-160 centimeter. Sedangkan di Kecamatan Bojongsoang di kisaran 40-130 centimeter, namun di Jalan Cijagra-Bojongsoang sudah surut.
Ia menyebutkan otoritasnya telah mengaktifkan posko penanggulangan bencana yang bertempat di Kecamatan Baleendah. Selain itu, anggota BPBD setempat juga menyisir dan mendata secara berkala ke lokasi titik banjir.
"BPBD bersama MRI melakukan evakuasi warga, sementara dari Dinsos memberikan logistik ke wilayah yang terkena dampak bencana," ujar Akhmad.
Adapun Ketua Barudak Baraya Cisangkuy Citarum (B2C2) Edi Yusup mengatakan, ketinggian air di Jalan Raya Banjaran, Kampung Jambatan, RW 09, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, masih di kisaran 30-100 centimeter.
Berdasarkan pantauannya, sejumlah warga masih menggunakan perahu untuk beraktivitas. Mereka mengandalkan perahu saat banjir datang menerjang.
Advertisement