Sukses

Kisah Haru, Anak Lindungi Bapaknya Saat Atap RSAL Surabaya Ambruk

Pasien di RSAL Surabaya yang saat itu dijaga keluarganya juga panik, tidak bisa berbuat banyak. Sebab, sudah banyak yang terjepit.

Liputan6.com, Surabaya - Insiden ambruknya rangka galvalun dengan atap genteng di RSAL Ramelan Surabaya, menyisakan tanda tanya. Terutama, mengenai sebuah foto yang sempat viral di grup salah satu aplikasi perpesanan, salah seorang lelaki tertimpa atap bangunan sedang menutupi wajah lelaki yang sedang dirawat.

Ternyata, pria diketahui bernama Andi Hudiyono itu mengalami luka di punggung dan tangannya. Kini dia harus ditangani dokter, dan perawat untuk menjalani penanganan medis.

Pria berusia 43 tahun tersebut mengaku, bahwa saat kejadian ia sedang menjaga orang tuanya, Tamajai yang sedang sakit menjalani rawat inap di kamar 3 Kelas II, paviliun 7, RSAL Ramelan Surabaya.

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh di sekitar ruangan. "Tidak berselang waktu lama atapnya ambruk. Spontan langsung melindungi orangtua saya (Tamaji) dari runtuhan atap dengan badan saya," tutur warga Jalan Jagir Sidosermo Gang 6, Surabaya tersebut, Minggu (18/3/2018).

Begitu atap ambruk, kata Andi, pasien yang saat itu dijaga keluarganya juga panik, tidak bisa berbuat banyak. Sebab, sudah banyak yang terjepit. Sedangkan dokter dan perawat yang saat itu berada di ruangan RSAL dr Ramelan Surabaya tersebut juga ikut panik.

"Dokter dan perawat, itu menghubungi perawat lainnya. Tidak lama, saya, orangtua dan pasien lainnya dievakuasi, dipindah ke ruang lainnya," tandasnya.

Reporter: Bruriy Susanto

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Ada Suara Gemuruh Mirip Gempa Sebelum Atap RSAL Surabaya Ambruk

Peristiwa ambruknya atap RSAL Ramelan Surabaya saat ini tengah diinvestigasi pihak TNI AL. Menurut kesaksian salah satu perawat, sebelum ambruk, terdengar suara gemuruh seperti gempa.

Peristiwa ambruknya atap RSAL Ramelan Surabaya saat ini tengah diinvestigasi pihak TNI AL. Menurut kesaksian salah satu perawat, sebelum ambruk, terdengar suara gemuruh seperti gempa.

Demikian diungkapkan Kadispenal Laksamana Pertama (Laksma) TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta.

"Musibah runtuhnya atap bangunan tersebut menurut keterangan salah satu perawat jaga, terjadi pada pukul 08.20 Wib, tiba-tiba terdengar suara keras seperti gempa, setelah itu secara serentak atap Paviliun VII B tempat rawat inap pasien laki-laki mendadak ambruk," ujar Gig dalam keterangan kepada merdeka.com, Minggu (18/3).

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa nahas tersebut. Kini, lanjut Gig, pihaknya sudah menerjunkan personel pengamanan untuk meminimalisir dampak kerugian baik personel, dan material lebih jauh lagi di lokasi tersebut.

"Sampai dengan keterangan pers ini diturunkan, pasien yang berada di ruang Paviliun VII B berjumlah 7(tujuh) orang telah berhasil dievakuasi, dan 3 (tiga) orang yang mengalami luka ringan telah ditangani (dua orang luka lecet dan satu luka sobek satu jahitan di kepala)," ungkapnya.

"Korban telah mendapatkan penanganan medis dan saat ini sedang dilaksanakan investigasi dan penyelidikan terhadap penyeban terjadinya musibah tersebut," tandasnya

Reporter: Henny Rachma Sari

Sumber: Merdeka.com

Â