Liputan6.com, Semarang - Ketua Ranting NU Desa Truko Kendal, dibacok orang tak dikenal di depan rumahnya Desa Truko RT 4 RW1 Kecamatan Kangkung, Kendal, Jumat, 17 Maret 2018 lalu. Pelaku akhirnya ditangkap warga dan polisi.
Menurut Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar, kejadian berawal ketika Agus Nurus Sakban hendak keluar rumah bersama Zakiatul Fakiroh, istrinya. Mereka bersiap dengan mobil pikap bernopol AA 1681 SW. Tapi tiba-tiba ada orang yang tak mereka kenal menyerang.
"Menggunakan golok dan melukai kepala korban," kata Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar kepada Liputan6.com, Minggu (18/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Melihat Agus bersimbah darah, Zakiatul Fakiroh sang istri hanya bisa berteriak-teriak. Ia takut sekaligus kaget. Gabungan ekspresi itulah yang menyebabkan ia panik dan berteriak.
"Pak haji Ahmad Zaenuri takmir masjid sini mendengar dan menolong. Beliau kan juga ketua Ranting NU di Truko sini," kata Zakiatul.
Malang tak dapat ditolak, ketua ranting NU itu justru menjadi sasaran pembacokan berikutnya. Ia dikejar dan diincar sang penyerang dengan goloknya.
"Pak Zaenuri menjadi korban kedua yang terkena sabetan golok di bagian lengan dan tangan," Kasat Reskrim.
Mendengar suara gaduh, warga satu persatu mulai berdatangan. Mereka berusaha menangkap pembacok itu, dan ada juga yang melapor kepada polisi. Sedangkan sebagian yang lain langsung membawa Agus dan Zaenuri ke rumah sakit Weleri Kendal.
Â
Depresi
Hasil pemeriksaan di RS Weleri, Agus mengalami luka pada bagian dahi, tangan dan kaki sobek terkena benda tajam. Sementara H. Zaenuri luka di tangan dan patah tulang.
Ketika polisi tiba di lokasi kejadian, langsung menangkap pembacok misterius itu dibantu warga masyarakat. Ia langsung di bawa ke RSUD Kendal karena luka akibat dikeroyok ketika ditangkap.
"Hasil pemeriksaan, pelaku diketahui bernama Suyatno (35) bin Alm. Sapi'i alias Bogel warga Johorejo RT 1 RW 1 Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal," kata Kasat Reskrim.
Mendapati alamat dan identitas, polisi kemudian berkoordinasi dengan keluarga si pembacok itu. Polisi mengumpulkan informasi dari kakak Suyatno.
"Penjelasan keluarga pelaku terkena gangguan jiwa setahun terakhir," kata Aris Munandar.
Penyebab depresi dan bahkan sampai mudah mengamuk, menurut keluarganya, persoalan keluarga. Suyatno harus bercerai dengan sang istri. Sejak saat itu ia jadi pendiam, gampang melamun dan ujungnya mengamuk.
"Namun Suyatno ini belum pernah dirawat di rumah sakit jiwa. Jadi secepatnya kami berkordinasi dengan RSJ Semarang," kata Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement