Surabaya - Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr. Ramelan Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr Nalendra Djaya Iswara, akan memanggil rekanan kontraktor yang mengerjakan renovasi atap Pavilun VII Ruang Saraf yang roboh.
Pemanggilan kontraktor ini dalam keperluan investigasi POMAL dan pihak rumah sakit terkait insiden ini.
"Hari Senin sudah harus menghadap kami. Dari Mabes TNI telah meminta kami untuk melakukan investigasi, memanggil rekanan, dan harus menjelaskan apa adanya," ujarnya kepada Suarasurabaya.net, Minggu, 18 Maret 2018, sore.
Advertisement
Baca Juga
Nalendra mengatakan, sebenarnya ruangan stroke center RSAL Surabaya itu belum diserahterimakan dari rekanan kepada pihak rumah sakit. Namun, karena saking banyaknya pasien rujukan dari berbagai daerah, maka terpaksa ruangan tersebut digunakan untuk perawatan pasien.
Di Surabaya ini ada dua rumah sakit besar yang selalu menjadi pusat rujukan pasien BPJS dari berbagai daerah di Jatim yang butuh penanganan khusus, yaitu RSUD dr Soetomo dan RSAL dr. Ramelan Surabaya. Sehingga, setiap harinya di IGD RSAL selalu banyak pasien yang harus ditangani.
"Setiap hari ada 100 pasien di IGD, kami harus memberi pelayanan. Kami tidak mungkin menolak, bagi kami yang penting menolong dulu, administrasi belakangan," katanya.
Â
Baca berita menarik lainnya dari Suarasurabaya.net di sini.
Dugaan Penyebab Ambruknya Atap RSAL
Laksamana Pertama TNI dr IDG Nalendra Djaya Iswara, Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr Ramelan menduga, ambruknya atap kamar 3 (kelas II), Ruang VII Saraf, RSAL Dr Ramelan, Minggu (18/3/2018) pagi, karena tidak kuat menahan hujan deras yang terjadi Sabtu (17/3/2018) malam.
"Memang kejadian ini terjadi jam 8.25 pagi, mungkin karena semalam hujan lebat, tiba-tiba pagi atap roboh. Tapi Alhamdulillah korban hanya menderita luka ringan, dan kami langsung evakuasi kita pindahkan ke ruangan-ruangan," kata Laksmana.
Dia menambahkan, pihak TNI AL telah melaksanakan investigasi. Mencari permasalahan apa yang terjadi sehingga atap ruangan tersebut bisa roboh.
"Kita pasti mengabarkan setelah hasil investigasi apabila terjadi permasalahan kita sampaikan ke rekan-rekan pers," katanya.
Nalendra mengatakan, ruangan itu baru 3 bulan direnovasi. Bangunan sebelumnya yang terdiri dari rangka atap kayu diganti rangka galvalum.
"Betul, ruangan ini juga termasuk bangunan lama yang sudah kita lihat harus direnovasi karena itu dari kayu, kami ganti galvalum. Harusnya lebih kuat, kan?" katanya.
Dia mengatakan, sebelumnya kejadian seperti itu belum pernah terjadi. Pihak RSAL tidak bisa menjelaskan lebih lanjut apa penyebab robohnya atap di bangunan itu sebelum ada hasil resmi investigasi yang dilakukan oleh Pomal.
Advertisement