Sukses

Pencuri Berulah di 5 Sekolah, Siswa SMA di Brebes Terancam Gagal UNBK

UNBK berlangsung tiga pekan lagi. Namun, ketersediaan komputer di lima SMA/SMK di Brebes minim.

Liputan6.com, Brebes - Akibat ulah kawanan pencuri, para siswa di lima sekolah SMA/SMK di Kabupaten Brebes terancam gagal mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada April 2018 mendatang. Pasalnya, para pencuri menggondol komputer yang menjadi peralatan utama penyelenggaraan UNBK.

Kasus pencurian terbaru terjadi di SMK Maarif Paguyangan, Senin, 12 Maret 2018. Sebanyak 18 unit CPU raib dari sekolah. Selain di SMK Maarif, kasus pencurian komputer juga menimpa SMK Bhara Trikora, SMK Muhammadiyah Paguyangan, SMA Negeri 1 Bumiayu, dan SMA Negeri Tonjong.

Kasus tersebut membuat para kepala sekolah kebingungan. "Unit komputer yang hilang cukup banyak. Untuk mengganti semuanya juga butuh biaya yang besar, apalagi sekolah kami ini swasta," ucap Kepala SMK Ma'arif, Paguyangan Mardiyanto, Senin, 19 Maret 2018.

Ia berharap pemerintah memperhatikan kasus tersebut sehingga sekolah bisa segera mendapat solusi. Apalagi, pelaksanaan UNBK tinggal tiga pekan lagi.

"Karena UNBK juga program pemerintah pusat untuk mewujudkan ujian yang adil bersih dan kompeten," ujarnya.

Solusi sementara, kata Mardiyanto, sekolah akan meminjam laptop milik guru saat pelaksanaan UNBK nanti. Tapi, jumlahnya sangat terbatas.

"Untuk kekurangannya nanti, kami upayakan agar siswa dapat melaksanakan UNBK. Kami sedang memikirkan itu," jelasnya.

Dukungan juga datang dari Ketua Komisi IV DPRD Brebes Imam Royani. Ia meminta pemerintah mendispensasi pelaksanaan UNBK di sejumlah sekolah yang kecurian. Ia berjanji akan mengontak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jateng untuk mendapat jalan keluar atas permasalahan tersebut.

"Apakah harus tetap melaksanakan UNBK atau manual saja," ucap Imam.

 

 

2 dari 2 halaman

Terekam CCTV

Sementara itu, Dewan Pendidikan Kabupaten Brebes meminta polisi segera membongkar sindikat pencuri unit komputer yang terjadi di beberapa SMA/SMK di Kabupaten Brebes.

Pasalnya, kasus pencurian komputer terjadi untuk kesekian kalinya. Apalagi, aksi pencurian itu terekam kamera pengintai di setiap ruangan sekolah tersebut.

Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Brebes, Wijanarto memaparkan, berdasarkan rapat musyawarah kepala sekolah, postur pencuri yang terekam CCTV menunjukkan kemiripan. Modus yang digunakan juga hampir sama, yakni menerobos gedung sekolah melalui sisi belakang bangunan.

"Menurut informasi di lokasi kejadian juga sidik jari ada. Rekaman kamera CCTV juga ada. Kami berharap polisi bisa segera membongkar kasus pencurian yang cukup meresahkan ini," ucap Wijanarto.

Ia prihatin atas kejadian yang menimpa beberapa SMA/SMK tersebut. Ia meminta sekolah segera berembuk dengan komite dan orangtua siswa untuk mencari jawaban atas masalah itu. Salah satunya, sekolah bisa menghimpun dana dari para orangtua siswa.

"Tapi tentu saja, hal itu harus ditegaskan agar pungutan tidak memberatkan orangtua siswa," ujarnya.

Kedua, sekolah bisa mengirimkan proposal bantuan ke Dinas Pendidikan Provinsi. "Kalau dengan cara ini pasti akan memakan waktu lama, sedangkan waktu pelaksanaan UNBK sekitar sebulan lagi," katanya.

Jika pengadaan komputer tidak terealisasi hingga hari pelaksanaan, ia mengimbau para siswa mengikuti ujian dengan menginduk ke sekolah lain yang memiliki fasilitas komputer memadai.

"Sama seperti tahun 2016 lalu, ada juga sekolah SMA sederajat yang tidak bisa melakukan pengadaan komputer hingga akhirnya ujian UNBK di SMP. Ini bisa dilakukan dan alhamdulillah lancar dalam pelaksanaannya," tutur Wijanarto.

Saksikan video pilihan berikut ini: