Liputan6.com, Pekanbaru - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru menemukan sarden kalengan merek tertentu mengandung cacing gilig. Produk yang tak disebutkan mereknya ini sudah disita supaya tak dibeli masyarakat.
Menurut Kepala BBPOM Pekanbaru Kashuri, temuan itu berdasarkan laporan warga di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Bengkalis. Pihaknya langsung mengerahkan tim ke dua lokasi dimaksud.
"Hari ini tim dikirim ke Bengkalis dan Meranti, sudah memeriksa beberapa produk yang dilaporkan. Hasilnya memang ada ditemukan cacing," kata Kashuri dikonfirmasi di Pekanbaru, Selasa (20/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Produk yang kedapatan mengandung cacing gilig langsung disita. Petugas juga berkoordinasi dengan supplier atau importir ikan dalam kemasan ini supaya menghentikan pengiriman barang.
Beberapa kedai harian dan swalayan yang menjual diminta tak menerima produk yang ditemukan cacing gilignya. Di samping itu, petugas juga menyita produk yang hendak dikirim ke Pekanbaru.
"Jumlahnya belum bisa dipastikan, tim masih di lapangan untuk mengamankan produk dimaksud," kata Kashuri.
Selain penyitaan, Kashuri juga menyebut ada importir yang menarik produknya secara sadar setelah temuan cacing gilig dalam sarden beredar luas di media sosial.
Â
Â
Produk Mana?
Kashuri menyatakan, sarden yang ditemukan cacing gilig merupakan produk luar negeri. Importir tentu saja bakal mendapat sanksi setelah pihaknya menyelesaikan kajian.
"Tentu akan ada sanksi karena tak layak konsumsi," katanya.
Selain di Bengkalis dan Meranti, tim juga diturunkan ke Kota Pekanbaru. Hanya saja di Kota Bertuah belum ditemukan adanya produk sarden mengandung cacing pita.
Di Pekanbaru tim sudah memeriksa produk sejak Jumat pekan lalu. Ada beberapa titik diambil sebagai sampel untuk membuktikan apa yang ditemukan di Bengkalis dan Meranti.
Meski mengimbau masyarakat supaya tidak resah, Kashuri tetap mengingatkan pentingnya kewaspadaan jika membeli produk sarden. "Kalau ada menemukan silahkan lapor ke BBPOM," imbau Kashuri.
Kashuri juga mengimbau ke pedagang tradisional, swalayan, maupun supermarket untuk sementara waktu tidak menjual produk tersebut demi menjaga kesehatan masyarakat banyak.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement