Liputan6.com, Bandung - Teror cincin yang baru-baru ini terjadi di Bandung hingga menimbulkan trauma mendalam bagi Ratu Shelma (21). Jari korban sandiwara pelamaran David Timotius Tantosa (25) itu nyaris diamputasi setelah dipasangi cincin sempit.
Shelma segera ke rumah sakit begitu cincin yang dipakainya tak bisa dilepas. Dua dokter yang ditemuinya menyarankan hal yang sama untuk menyelamatkan nyawanya, yakni amputasi.
Tak mau menyerah, Shelma lalu berkonsultasi dengan dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Solusi melegakan didapatnya setelah jari yang dipasangi cincin membiru beberapa lama akibat saluran darah tersumbat.
Advertisement
Dokter spesialis ortopedi di RSHS Bandung, Andri Primadhi mengungkap tips melepaskan diri dari cincin yang menyakitkan. Sebelum langkah terakhir diambil, yakni memotong cincin, Anda bisa mencoba membukanya secara perlahan menggunakan telunjuk dan ibu jari.
Baca Juga
"Cincin diputar-putar sambil ditarik dan lakukan secara perlahan," kata Andri ditemui di lobi RSHS Bandung, Selasa, 20 Maret 2018.
Jika tak berhasil, gunakan pelumas atau bahan pelicin untuk melepaskan cincin yang tersangkut di jari. Bahan pelicin yang dimaksud adalah sabun, shampo, dan minyak atau salep.
"Namun jika memang tidak bisa, jangan dipaksa karena akan tambah bengkak akan terjadi radang infeksi," ucap Andri. Cara terakhir, kata dia, segera datang ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis, meski konsekuensinya adalah kehilangan cincin.
"Dokter akan menilai sejauh mana tingkat ketersangkutannya. Dan tentunya kita punya alat untuk memotong cincin," ujar dia.
Â
Â
2 Korban Terbaru
Setelah ditelusuri, polisi menerima laporan dari dua wanita yang juga menjadi korban keisengan David Timotius Tantosa (25). Hal itu diketahui setelah polisi membawa David ke sebuah mal di kawasan Pasirkaliki, Kota Bandung, untuk reka ulang.
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris Maulana mengatakan, sudah mendapatkan keterangan dari penjual cincin serta mendapatkan korban lain. Dua wanita lainnya yang menjadi korban, bekerja di mal tersebut.
"Kami mendapatkan dua korban lagi yang kerja di gerai makanan di mal tersebut," ucap Yoris di Markas Polrestabes Bandung.
Yoris masih belum dapat memastikan ada gangguan jiwa yang diidap David. Meski kadang berubah-ubah keterangan saat pemeriksaan, David dinilai masih mampu berbicara secara normal.
Sebelumnya, David sempat mengaku‎ memasangkan cincin kepada banyak wanita untuk berlatih peran teater dan berlatih melamar perempuan. Namun, kata Yoris, pihaknya akan memastikan terlebih dahulu kebenaran dari keterangan David.
‎"Kami akan melakukan pemeriksaan psikologi apakah ada gangguan kejiwaan dari pelaku atau tidak," ucapnya.
Yoris juga menyampaikan mengatakan kondisi Ratu Shelma (21), korban terakhir yang jarinya hampir diamputasi, masih belum bisa memberi keterangan. Ia mengimbau kepada korban lain yang untuk segera melapor.
"Shelma kondisi psikologisnya masih terganggu, belum bisa memberikan keterangan," pungkasnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement