Sukses

Pekerja Bangunan Temukan Granat Manggis Usai Hujan Mengguyur Malang

Granat jenis M67 atau granat manggis itu diduga sisa latihan perang itu ditemukan tertancam di bekas tanah galian.

Liputan6.com, Malang - Warga Sawojajar Gang 7 Kota Malang, Jawa Timur, dikejutkan saat pekerja bangunan menemukan granat jenis M67. Bahan peledak yang juga disebut granat manggis itu tertancap di antara tumpukan tanah bekas galian di atas lahan milik seorang warga setempat.

Valentin, pemilik lahan, mengatakan tiga pekerjanya menemukan granat saat bekas tanah galian tergerus air usai hujan lebat mengguyur pukul 15.00 WIB. "Tertancap di tanah. Mereka langsung menghubungi ketua rukun tetangga dan polisi," kata Valentin di Malang, Senin (26/3/2018).

Valentin membeli sebuah rumah mungil dengan lahan seluas 500 meter persegi pada tahun 2000 silam dari seorang pensiunan militer. Selama itu pula lahan tak dimanfaatkan. Baru di awal bulan ini ada rencana membangun di atas lahan itu dengan mempekerjakan tiga orang tukang bangunan.

Para pekerja menggali sedalam 1 meter untuk memasang fondasi bangunan. Beruntungnya saat itu tak ada alat keras yang terantuk bahan peledak itu. Granat manggis justru ditemukan saat tanah galian dinaikkan ke atas dan tergerus air hujan.

"Granat sedikit berat, tapi tampak sudah tak ada pemicunya. Itu granat sisa perang atau punya pemilik rumah sebelumnya, saya tidak tahu," ujar Valentin.

Tim penjinak bom dari Brimob Detasemen B Polres Malang tiba di lokasi sekitar pukul 20.30 WIB. Dengan menggunakan selimut bom, granat manggis itu kemudian dibawa ke markas mereka. Valentin tak keberatan jika petugas menyisir lokasi temuan, memastikan tak ada granat tersisa.

"Ya, kalau petugas mau datang lagi ke lokasi ini untuk memeriksa lagi, saya malah sangat senang. Biar para pekerja saya bisa merasa aman saat bekerja," tutur Valentin.

2 dari 2 halaman

Sisa Latihan Perang

Ini bukan kali pertama warga di Sawojajar, Kota Malang, menemukan bahan milik militer. Selain menemukan granat, pada 2016 silam warga setempat juga kaget saat sejumlah pemuda bermain di sungai menemukan 23 butir peluru yang biasa dipakai TNI-Polri.

Kepala Unit Penjinak Bom Brimob Detasemen B Polres Malang, Iptu Sumantri, mengatakan granat manggis itu tampak sudah tak lagi aktif. "Tapi tetap saja namanya bahan peledak tidak akan pernah tahu apakah bisa meledak atau tidak jika ada guncangan,” kata Sumantri.

Ia memastikan granat manggis itu bukan milik kelompok pengganggu keamanan. Melihat jenisnya, bahan peledak itu buatan pabrik yang biasa dipakai oleh TNI-Polri untuk latihan militer. Atau bisa jadi sisa saat masa revolusi fisik perang kemerdekaan. "Ini jenis M67 buatan pabrik. Perkiraan saya ini bekas latihan, atau bisa jadi sisa masa perang dulu," tutur Sumantri.

Tim Brimob memastikan tak perlu menyisir di lokasi penemuan granat tersebut. Sebab, diyakini hanya ini sisa granat tak aktif yang tertinggal di lokasi. "Pengalaman saya, hanya ini sisa granat yang tertinggal saat pembersihan dulu, karena diperkirakan sudah tak aktif,” kata Sumantri.

Bahan peledak itu rencananya akan dimusnahkan atau "disposal". Standar prosedur pemusnahan bahan peledak setelah seluruh proses administrasi dan pencatatan diselesaikan. "Ke Polsek dulu untuk kepentingan administrasi, setelah itu dibawa ke markas untuk disposal," ujar Sumantri.

Saksikan video pilihan berikiut ini: