Sukses

Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Banyuwangi, PLN Tambah Kuota Pasokan Listrik hingga 400 Ribu Watt

Melihat pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang menunjukkan kinerja bagus, Perusahaan Listrik Negara (PLN) menambah kuota pasokan listrik.

Liputan6.com, Banyuwangi - Melihat pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang menunjukkan kinerja bagus, Perusahaan Listrik Negara (PLN) menambah kuota pasokan listrik.  Melalui Java Bali Connection (JBC), pasokan listrik ke Banyuwangi akan ditambah menjadi 500 KV atau setara 400 ribu watt. 

“Kemarin, sudah bertemu pihak PLN dan menyampaikan rencana membangun infrastruktur jaringan listrik baru, 500 KV. Kita menyambut baik proyek strategis nasional ini. Tentunya akan membuat Banyuwangi menjadi daerah yang semakin menarik untuk investasi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Minggu (19/11/2023). 

Sebelumnya, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB), Anang Yahmadi telah bertemu Bupati Ipuk di Banyuwangi pada Jumat (17/11/2023). 

“Kami berterima kasih karena PLN ikut berperan dalam peningkatan kegiatan ekonomi di Banyuwangi. Karena tersedianya tenaga listrik menjadi salah satu syarat yang diminta oleh investor yang ingin masuk ke daerah,” ujar Bupati Ipuk. 

 

Pertumbuhan industri di Kabupaten Banyuwangi  tumbuh secara positif dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Ini membuat investasi juga tumbuh, seperti  berdirinya Pabrik Gula terbesar di Indonesia di Kecamatan Glenmore hingga masuknya industri kereta api PT INKA. Sejumlah jaringan hotel besar yang juga membutuhkan banyak pasokan listrik. 

“Pemkab siap mendukung sesuai kewenangan kita. Semoga berjalan sesuai target pekerjannya,” kata Ipuk. 

Sementara itu, General Manager PLN UIP JBTB, Anang Yahmadi, mengatakan JBC merupakan program strategis nasional yang tujuannya untuk meningkatkan kelistrikan terutama di Kabupaten Banyuwangi yang ekonominya tumbuh pesat. Mengacu data BPS, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tahun 2022 tercatat 4,43 persen, meningkat dari sebelumnya yang 4,08 persen. 

“Saat ini di Banyuwangi masih menggunakan saluran tegangan tinggi 160 KV dan kondisinya sudah pas-pasan artinya kalau mau ditambah lagi penggunanya sudah tidak cukup. Hal ini disebabkan ekonomi daerah yang meningkat, karena pertumbuhan industri baru dan sektor ekonomi lainnya,” ujar Anang. 

PLN harus menambah listrik dengan membangun infrastruktur jaringan listrik baru, dengan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 KV yang akan membentang mulai Paiton sampai Banyuwangi. 

“Kalau diistilahkan ini adalah jalan tol listrik yang akan memperlancar dan menambah kapasitas listrik ke daerah. Dengan jaringan baru ini kebutuhan listrik untuk mendukung industri Banyuwangi akan tercukupi sampai 10 tahun ke depan,” terang Anang. 

Saat ini tahapan program JBC sudah memasuki persiapan kontruksi.

“Diharapkan tahun depan proyek ini akan mulai dibangun dan akan selesai pada kisaran 2026,” jelasnya.

 

(*)