Sukses

KRL Akan Layani Penumpang Kereta Solo-Yogya

Material untuk pembangungan infrastruktur elektrifikasi jalur KRL telah menumpuk di Stasiun Jebres, Solo. Rencananya elektrifikasi jalur tersebut akan dimulai tahun depan

Liputan6.com, Solo - Jumlah penumpang kereta api jurusan Solo - Yogyakarta yang kian membludak menyebabkan PT KAI akan mengganti KA Prameks dengan kereta rel listrik (KRL). Material untuk membangun infrastruktur elektrifikasi jalur KRL juga telah disiapkan.

Ribuan tiang pancang listrik aliran atas (LAA) yang merupakan salah satu material infrastruktur elektirifkasi jalur KRL menumpuk di sebelah utara Stasiun Jebres. Tumpukan tiang untuk memasok listrik KRL itu telah ada di lokasi itu sejak tahun 2017 silam.

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan, keberadaan tiang beton untuk LAA akan segera dipasang. Hanya saja kapan waktunya, ia belum bisa memastikan karena pemasangan material tersebut merupakan kewenengan Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.

"Infonya tahun depan tiang itu akan mulai dipasang. Tapi kalau ingin tahu pastinya lari ke dirjen saja, karena ini bukan pekerjaan kita (elektirifkasi jalur)," kata dia di Stasiun Jebres, Solo, Jumat, 30 Maret 2018.

Ia pun berharap pembangunan elektrifikasi jalur kereta api supaya cepat dilakukan. Pasalnya, dengan semakin cepat pengoperasi KR L untuk jalur Solo – Jogja akan segera terealisasi. "Kita sih kalau makin cepat makin bagus karena load penumpang dari Solo ke Jogja itu sudah cukup tinggi," ujar dia.

Edi pun membandingkan dengan mengoperasikan KRL, jumlah penumpang yang diangkut akan leboh banyak dibandingkan dengan KA Prameks. "Jadi masyarakat Solo-Yogya lebih senang jika KRL itu sudah beroperasi," kata dia.

2 dari 2 halaman

Masyarakat Inginkan KRL

Sementara itu, Humas Manager PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Budiyanto menambahkan tiang LAA yang merupakan material pembangunan infrastruktur elektrifikasi KRL sudah ada di Stasiun Jebres sejak tahun 2017 lalu. Tiang beton tersebut jumlahnya cukup banyak.

"Semua tiang LAA sudah disiapkan tinggal action-nya saja tapi belum tahu," akunya.

Eko mengungkapkan permintaan dari masyarakat untuk mengoperasikan KRL jalur Solo-Yogya–Kutoarjo  cukup banyak. Mereka menyampaikan permintaan tersebut melalui media sosial. Ia pun berharap permintaan masyarakat itu segera terwujud karena pemerintah sekarang ini cukup perhatian terhadap angkutan masal seperti kereta api.

"Permintaan masyarakat itu  muncul di facebook, instagram, twitter dan sosmed lainnya menanyakan kapan KRL akan dioperasikan. Semoga saja elektrifikasi jalur kereta api Solo – Yogya – Kutoarjo  segera dilakukan Dirjen Perkeretaapian,” harapnya.