Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Gaji UMR, Penghulu Ini Rajin Lapor Gratifikasi ke KPK

Top 3 berita hari ini, Sejak 201-2018, Abdurrahman Muhammad Bakri telah melaporkan puluhan gratifikasi usai menikahkan warga.

Liputan6.com, Klaten - Top 3 berita hari ini, nilai-nilai kejujuran yang ditanamkan sang ayah membuat sosok penghulu ganteng asal Klaten, Jawa Tengah ini melaporkan setiap pemberian amplop berisi uang kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Abdurrahman Muhammad Bakri telah melaporkan puluhan gratifikasi usai menikahkan warga. Meski kerap memberikan pengertian kepada warga agar tidak memberikan amplop berisi uang, mereka tetap memaksanya. 

Sementara di Medan, kebahagiaan yang tengah dinanti pasangan suami istri sirna setelah mengetahui bayi kecilnya dinyatakan telah meninggal dunia dalam kandungan.

Saat diperiksakan ke Puskesmas Medan Denai dinyatakan bahwa sang istri tidak sedang mengandung, melainkan sebuah benjolan atau tumor jinak.

Namun, saat dipindai dengan Ultra Sonografi (USG), pihak Rumah Sakit Madani mengungkapkan sang ibu tengah hamil seorang anak perempuan.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Penghulu Ganteng Asal Klaten Rajin Laporkan Gratifikasi 'Amplop' ke KPK

Penghulu ganteng KUA Trucuk, Abdurrahman Muhammad Bakri selalu melaporkan gratifikasi pemberian amplop kepada KPK.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Abdurrahman Muhammad Bakri, penghulu di Kantor Urusan Agama (KUA) Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, menjadi sosok yang paling sering melaporkan gratifikasi ke KPK selama pertengahan 2105 hingga Maret 2018.

Dalam rentang waktu itu, ia telah melaporkan sebanyak 59 peristiwa gratifikasi yang dialaminya selama bertugas menikahkan warga.

Semenjak keluarnya regulasi soal gratifikasi, Abdul berupaya untuk mencari cara guna melaporkan gratifikasi secara mandiri. Ia mencoba mencari informasi itu dengan menjelajah di dunia maya atau internet terkait teknis pelaporan gratifikasi kepada KPK.

Selain Abdul, ternyata nama Sumanto juga masuk nominasi sebagai salah satu dari lima besar yang disebut komisi anti-rasuah sering melaporkan gratifikasi.

Selengkapnya...

2. Didiagnosis Benjolan Tumor, Ternyata Bayi Meninggal dalam Kandungan Ibu

Dokter puskesmas yang diminta rujukan bersikeras pasien itu tidak hamil. Ternyata, bayi pasien itu meninggal dunia. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Nasib malang dialami pasangan Rizky Turnip dan Tutri Indrayani. Kebahagiaan suami istri itu berubah pilu setelah mengetahui bayi mereka meninggal dalam kandungan.

Menurut Rizky, istrinya saat dibawa ke Puskesmas Medan Denai tersebut tengah hamil enam bulan. Namun, pihak puskesmas bersikeras menyatakan bahwa istrinya tidak hamil, hanya benjolan biasa.

Menurut Rizky, istrinya saat dibawa ke Puskesmas Medan Denai tersebut tengah hamil enam bulan. Namun, pihak puskesmas bersikeras menyatakan bahwa istrinya tidak hamil, hanya benjolan biasa.

Sekretaris Puskesmas Medan Denai, Roni mengatakan, salah satu dokter sebelumnya mendiagnosis Tutri Indriani tidak dalam kondisi hamil, melainkan terdapat tumor jinak yang berada di dalam perutnya.

Selengkapnya... 

3. Korban Kecelakaan Kini Tak Perlu ke Kantor Polisi untuk Klaim Asuransi

Biasanya, korban kecelakaan harus melapor ke kantor polisi untuk memperoleh surat rujukan yang akan digunakan untuk mengajukan klaim asuransi. (Liputan6.com/M Syukur)

Masyarakat di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru, yang mengalami kecelakaan lalu lintas (laka lantas) tak perlu repot-repot lagi mendatangi kantor polisi untuk nantinya mengklaim asuransi. Warga juga tak perlu repot lagi melapor ke Jasa Raharja.

Lantas bagaimana caranya biaya perobatan dan santunan dari Jasa Raharja didapatkan?

Terhitung 27 Maret 2018, sudah dibuka pelayanan satu atap korban laka lantas yang berjaga di rumah sakit. Pelayanan ini terdiri dari Direktorat Lalu Lintas Polda Riau dan Jasa Raharja.

Sejauh ini, sudah ada 57 rumah sakit di Riau yang bersedia mengadakan pelayanan satu atap ini.

Selengkapnya...