Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang asisten rumah tangga di rumah mewah, Jalan Garuda, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau, tewas usai didatangi pria misterius. Kejadian itu mendadak sontak menarik perhatian ratusan warga, baik yang melintas di lokasi ataupun tinggal di jalan tersebut, Senin, 2 April 2018.
Awalnya, kepolisian menerima laporan perampokan pada pukul 13.00 WIB. Namun, petugas tak menemukan barang berharga milik korban maupun majikannya yang hilang.
"Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara, hanya barang yang berserakan. Uang tidak ada yang hilang," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto di lokasi kejadian, Senin petang.
Advertisement
Pria yang akrab dipanggil Santo itu menyebutkan, korban berinisial Sy sudah lima tahun bekerja di rumah mewah itu. Selain menjadi asisten rumah tangga, korban juga membantu majikannya mengirim serta menerima barang karena di rumah itu membuka jasa pengiriman.
Baca Juga
Secara kasat mata, tidak ada luka serius di tubuh korban. Hanya terdapat luka di bagian dagu serta percikan darah di lantai. Di lokasi juga tak ditemukan benda tumpul ataupun senjata tajam.
"Sejumlah barang bukti sudah dikumpulkan sebagai petunjuk. Sementara, masih penyelidikan, yang diutamakan itu kematiannya," kata pria berkepala plontos ini.
Korban pertama kali ditemukan terbaring di lantai. Oleh warga sekitar, ia lalu dibawa ke Rumah Sakit Islam Ibnu Sina. Dokter di sana menyatakannya sudah tak bernyawa lagi.
Selanjutnya, jasad asisten rumah tangga itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara oleh penyidik. Jasadnya akan divisum serta diautopsi untuk menentukan penyebab kematiannya.
"Mudah-mudahan bisa terungkap kasusnya, pelakunya serta motif kejadiannya," kata Santo.
Pantauan di lokasi, belasan polisi menggelar olah tempat kejadian perkara selama sekitar tiga jam. Seorang anak di sana sempat menangis begitu mengetahui Sy sudah tidak ada lagi.
Saksikan video pilihan berikut ini:Â
Â
Kondisi Tak Biasa
Sementara, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Komisaris Hadi Poerwanto menyatakan akan membantu Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru mengusut kasus ini.
"Kami turunkan tim membackup Polresta, mudah-mudahan cepat tertangkap pelakunya. Doakan saja," kata Hadi.
Menurut warga sekitar, sebelum penemuan ART yang tewas, lokasi rumah mewah yang juga membuka tempat kos sempat sepi mulai pukul 11.00 WIB. Padahal, sebelumnya, lokasi itu selalu ramai dikunjungi pengguna jasa pengiriman barang.
"Ada yang menyebut kejadiannya pukul 02.00 WIB. Tadi pas saya melintas di sini sebelum jam itu sepi dan tutup, tidak seperti biasa,"Â kata warga di lokasi kejadian.
Warga juga menyayangkan rumah semewah itu tidak ada CCTV. Seharusnya menurut warga, ada pemantau di sana sehingga apapun yang terjadi di rumah ataupun di sekitar jalan bisa terpantau. "Kalau ada kejadian kayak gini bisa terlihat siapa yang masuk ke rumah," ucap seorang warga bernama Helmi.
Menurut warga ini, informasi di lokasi memang simpang siur. Ada yang menyebut korban menjadi korban perampokan dan ada pula yang menyebut korban sempat didatangi seorang pria.
"Tadi ada yang mendengar suara ribut setelah didatangi seorang pria. Biarlah polisi yang mengungkap," sebut warga tadi.
Advertisement