Liputan6.com, Jambi - Ujian Nasional Berbasis Komuter (UNBK) tingkat SMK serentak digelar sejak Senin, 2 April 2018. Salah satunya di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Di daerah ini ternyata ada dua siswi yang batal ikut UNBK.
Bukan karena sakit atau alasan lain, setelah ditelusuri kedua siswi ini ternyata tengah hamil muda. Lantaran positif berbadan dua, kedua siswi ini memilih mengundurkan diri dari sekolah sehingga tidak terdaftar sebagai peserta UNBK.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Kepala SMK Negeri 1 Batanghari, Zesra, tahun ini peserta UNBK di sekolahnya semestinya berjumlah 254 orang. "Sebenarnya kami dari pihak sekolah menyayangkan keputusan mundur mereka. Mereka bisa saja ikut ujian sebelum melakukan pernikahan," ujar Zesra di Muara Bulian, ibu kota Kabupaten Batanghari, Selasa, 3 April 2018.
Meski demikian, ia memastikan proses UNBK berjalan dengan tertib dan lancar. Pihaknya juga menjamin tidak ada kecurangan dalam proses UNBK di sekolahnya. Sebelum ujian dimulai, soal-soal terlebih dahulu diamankan di Polres dan Polsek sehingga terjamin keamanan dan kerahasiaannya.
Â
Jamin Tak Ada Pemadaman Listrik
Sementara itu, Gubernur Jambi Zumi Zola meminta agar PLN benar-benar menjamin tidak ada pemadaman listrik selama proses UNBK berlangsung. Sebab, jika terjadi pemadaman dikhawatirkan bisa mengganggu konsentrasi siswa saat mengerjakan ujian.
"Insya Allah tidak ada pemadaman (listrik) kecuali faktor alam. Namun, pihak sekolah harus tetap menyiapkan mesin genset untuk antisipasi," ujar Zumi Zola saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMK Negeri 2 Kota Jambi, Senin, 2 April 2018.
Meski ada jaminan dari PLN, Zumi Zola tetap menginstruksikan agar setiap sekolah yang menggelar UNBK menyediakan mesin genset. Ini untuk mengantisipasi apabila terjadi listrik padam atau gangguan lainnya.
Mantan artis dan pesinetron ini juga mengingatkan agar seluruh petugas di Dinas Pendidikan Provinsi Jambi benar-benar menjamin kelancaran UNBK tersebut.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement