Sukses

Kota Sukabumi Diterjang Badai, Pohon Bertumbangan di Jalan Raya

Seorang polisi bersama istrinya menjadi korban pohon tumbang. Pohon itu mobil yang sedang dikendarainya.

Liputan6.com, Sukabumi – Hujan disertai angin kencang melanda sebagian wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat. Akibatnya, pohon bertumbangan, lalu lintas di sejumlah ruas jalan pun sempat lumpuh.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, mengungkapkan, pihaknya menerima laporan pohon tumbang di belasan titik. Selain pohon, ada pula reklame dan tiang listrik yang roboh.

"Sementara ada 17 titik lokasi pohon tumbang dan reklame roboh," ujar Zulkarnain kepada wartawan.

Pantauan Liputan6.com, pohon tumbang terjadi di beberapa ruas jalan. Di antaranya di Jalan R Syamsudin, Suryakencana, Arif Rahman Hakim, Bhayangkara, dan Jalan Rumah Sakit. Reklame berukuran cukup besar di Jalan Tipar dan RE Martadinata juga rusak.

Sementara, di Jalan Ahmad Yani, tiang listrik roboh melintang di tengah jalan. Hingga berita ini disusun, petugas BPBD masih merekap laporan bencana yang masuk.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Sukabumi Ahdar Somali menambahkan, jumlah pohon tumbang terbanyak berada di Jalan R Syamsudin. Di lokasi itu, empat unit mobil tertimpa pohon.

2 dari 3 halaman

Polisi Jadi Korban

Bripka Lutfi Rachman (31) dan istrinya, Lidiya Widianti Anisa (30), dibawa ke rumah sakit karena mobil Suzuki Carry bernopol D 1424 KI yang ditumpanginya tertimpa pohon.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Rumah Sakit, persis di depan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Saat itu, keduanya sedang dalam perjalanan.

"Hanya beberapa meter keluar dari gerbang rumah sakit, mobilnya langsung tertimpa pohon," kata Lidiya.

Mobil bewarna biru itu tertimpa pohon berdiameter cukup besar, rusak parah di bagian depan. Pohon yang tumbang juga menimpa, bangunan kafe.

"Suami saya luka sobek di kepalanya. Kalau saya cuma memar," tutur Lidiya. 

Badai yang menyebabkan banyak pohon tumbang di Kota Sukabumi terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Durasinya sebentar, tak lebih dari 30 menit.

Sebagian warga tak menyangka bencana ini akan terjadi. Pasalnya, sejak pagi, cuaca di Kota Sukabumi cerah dengan terik matahari.

"Pas menjelang sore, ada awan hitam pekat. Langsung turun hujan disertai angin," ujar Syahrul Himawan, seorang warga.

Hujan disertai angin kencang hanya terjadi di sebagian wilayah yakni di Kecamatan Cikole, Gunungpuyuh, Citamiang, dan Warudoyong. Di tempat lain, cuaca malah cerah hingga sore.

"Hujannya tiba-tiba," tutur Syahrul.

3 dari 3 halaman

Badai di Kota Sukabumi Disebabkan Awan Cumulonimbus

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan dini cuaca, sebelum badai melanda Kota Sukabumi. Hasil pengamatan petugas Stasiun Klimatologi BMKG Bogor, badai disebabkan angin cumulonimbus.

"Sel awannya cukup besar," kata Hadi Saputra, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Bogor dikonfirmasi Liputan6.com melalui sambungan telepon.

Awan cumulonimbus merupakan awan yang menggumpal dan berbahaya. Dalam gumpalan awan cumulonimbus, ada arus angin yang bergerak kencang naik turun.

Selain di Sukabumi, awan cumulonimbus juga terpantau di Cianjur dan Bogor. Hadi mendapat laporan, angin tersebut menyebabkan hujan es di Sentul, Kabupaten Bogor.

Hadi menjelaskan, awan cumulonimbus biasa muncul pada masa peralihan musim. Di Jawa Barat, biasanya terjadi di sekitar perbatasan dengan Banten, termasuk di Sukabumi.

"Biasanya di sekitar wilayah pegunungan," kata Hadi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Â