Liputan6.com, Jakarta - Burung cenderawasih saat ini dapat dilihat dengan mudah di pinggiran jalan dan di lokasi pengamatan khusus di alam liar Raja Ampat, Papua Barat. Pengunjung dapat melihat burung cenderawasih menari pada dahan pepohonan saat pagi dan sore hari.
Berdasarkan pantauan lapangan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat bersama dengan Fauna & Flora International – Indonesia Programme (FFI-IP), burung cenderawasih kerap muncul di jalanan pinggir hutan dekat Bandara Waisai, jalan baru belakang Kampung Saporkren, juga jalan belakang RSUD Waisasi. Burung-burung kadang terbang bersama koloninya, atau di jalanan mencari makan.
Selain di jalanan, ada juga beberapa lokasi pengamatan. Di beberapa lokasi khusus pemantauan, pengunjung cukup merogoh kocek Rp 150-200 ribu.
Advertisement
Baca Juga
Burung yang terlihat itu seringnya jenis cenderawasih botak (Diphyllodes respublica) dan cenderawasih merah (Paradisaea rubra) yang merupakan jenis endemik Raja Ampat. Burung jantan dari cenderawasih botak dan cenderawasih merah memiliki bulu yang khas dan beraneka warna. Dominasi warna merah bercahaya memberikan keindahan dan keunikan tersendiri.
Kedua jenis ini berstatus dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999, International Union for Consevation of Nature (IUCN), dan dalam the Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora(CITES) Appendix II.
Mudahnya menyaksikan cenderawasih ini tak lepas dari peningkatan arus wisatawan ke Raja Ampat. Dampak positif dari pariwisata itu adalah berkurangnya angka perburuan cenderawasih.
Sebelum ramai wisatawan, banyak warga setempat memburu cenderawasih untuk dijual. Seiring peningkatan wisatawan, warga punya alternatif sumber pendapatan lain, sehingga tak lagi memburu cendrawasih.Â
Perubahan hidup perilaku dan perekonomian masyarakat lokal pun ikut berkembang dengan adanya wisatawan mancanegara ataupun lokal yang berdatangan ke daerah ini. Sejauh ini terdata 27 jenis burung cenderawasih yang terdapat di wilayah Papua. Dua jenis yang sering muncul itu adalah cenderawasih endemik Raja Ampat. (Maurits Kafiar, Peneliti Fauna & Flora International – Indonesia Programme)