Liputan6.com, Brebes - Karsinah (28), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Singapura yang merupakan warga Desa Siandong, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, meninggal dunia. Ia diduga terjatuh dari lantai 8 apartemen di Singapura.
Keluarga kini pasrah menunggu kepulangan jenazah Karsinah ke Tanah Air. Di Singapura, Karsinah bekerja sebagai asisten rumah tangga sejak tiga bulan lalu.
"Seingat saya berangkat dari rumah itu tanggal 5 Januari 2018 lalu. Karsinah berangkat melalui jasa penyalur TKI dari Semarang, jadi rekomendasinya dari sana mengikuti pelatihan 10 hari baru kemudian berangkat bertolak ke Singapura," ucap Wahidi, ayah Karsinah, Rabu, 11 April 2018.
Advertisement
Selama bekerja sebagai TKI di luar negeri, kata dia, keluarga tak banyak tahu kondisi Karsinah di Singapura. Pasalnya, komunikasi dilakukan Karsinah melalui sambungan telepon seluler hanya kepada suaminya, Wahidin.
Baca Juga
"Memang untuk komunikasi Karsinah selama bekerja di Singapura hanya kepada suaminya. Enggak pernah telepon saya atau ibunya (Riguni) atau kakaknya selama bekerja di sana (Singapura)," tuturnya.
Karsinah merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Ia meninggalkan dua anaknya yang masih kecil, yakni Zarah Aulia Putri (8) dan Muhammad Ahdan Farel (3).
Sebelum bekerja di luar negeri, Karsinah sebagai pekerja buruh memetik bawang merah (butik). Berdasarkan informasi yang diterima keluarga, Karsinah mengalami kecelakaan pada 29 Maret 2018. Namun, pihak keluarga baru dikabari pada 5 April 2018.
"Beberapa hari lalu pihak Rumah Sakit di Singapura yang memberikan kabar lewat telepon pertama kali kalau Karsinah meninggal dunia," kata dia.
Â
Â
Â
Â
Penyebab Kematian
Penyebab korban meninggal dunia masih belum jelas. Dugaan sementara, Karsinah terjatuh saat membersihkan jendela apartemen lantai 8 di Singapura. Pihak PJTKI yang memberangkatkan Karsinah berjanji membawa jenazah TKI itu pulang ke Tanah Air.
"Saya yakin Karsinah berangkat kerja ke luar negeri melalui agen resmi penyalur TKI. Kenapa tidak dari Brebes, karena penyalurnya cabang di Semarang," katanya.
Keluarga Karsinah di Brebes berharap, selain memulangkan jenazah Karsinah, pihak penyalur TKI juga memberikan hak-hak korban kepada ahli waris agar dipenuhi.
"Utamanya sekarang keluarga minta ada kepastian sebenarnya apa penyebab kematian Karsinah. Apakah benar mengalami kecelakaan atau ada penyebab lain," ujar Wahidi.
Wahidi menegaskan pihak keluarga belum mengetahui secara pasti dengan siapa korban bekerja. Bahkan, keluarga juga belum mengetahui detail nama dan alamat majikan dari Karsinah.
"Untuk kepulangan jasad ke Tanah Air, kemungkinan secepatnya. Bisa besok atau lusa dengan diangkut pesawat kargo," katanya.
Advertisement
Telepon Terakhir
Menurut informasi sesama rekan TKI di Singapura yang didapatkan suami Korban, Wahidin, Karsinah mengalami luka-luka cukup parah di bagian kepala, tangan dan kakinya akibat terjatuh dari lantai 8 apartemen. "Kepalanya luka parah, katanya bagian tangan dan kakinya juga ada yang patah," ucap Wahidin.
Hanya tiga kali, Karsinah mengabarkan kondisinya kepada Wahidin selama bekerja di Singapura. Terakhir kali komunikasi dilakukan pada 9 Maret 2018 lalu.
"Saat itu hanya sekitar 10 menit telpon, minta ngobrol sama anaknya. Tapi dia juga bilang kalau majikannya di sana galak, sering ngomel-ngomel," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes, Masfuri, mengaku belum mendapat kabar perihal kejadian tersebut. Namun, dia meminta keluarga korban segera melaporkan ke Dinas.
"Saya belum mendengar atau menerima laporan kejadian tersebut. Harapan kami silakan segera dilaporkan, agar kami bisa membantu menguruskan hak-hak korban," ucap Masfuri.
Saksikan video pilihan berikut ini: