Liputan6.com, Denpasar - Ribuan pencinta sepeda tua dari seluruh dunia berkumpul di Denpasar, Bali. Para peserta mengikuti parade sepeda tua dengan berkeliling Kota Denpasar, pada Minggu, 15 April 2018.
Uniknya, para peserta terlihat mengenakan kostum dari daerah mereka masing-masing. Parade tersebut masih dalam rangkaian Internasional Veteran Cycle Assosiation (IVCA) yang digelar pada 13-15 April 2018.
Advertisement
Baca Juga
Seperti yang dilakukan oleh peserta asal Kanada, Glenn Norcliffe. Mantan Presiden IVCA tersebut mengenakan pakaian khas dari negaranya. Meski tidak membawa sepeda tua dari negaranya, ia memakai sepeda dari panitia.
Adapun tema kostum yang digunakan adalah seragam klub sepeda yang dipakai pada tahun 1884 dari Toronto Kanada. "Seragam ini merupakan seragam sepeda jenis Penny Farthing," ucap dia kepada Liputan6.com, di Denpasar.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Peserta dari Berbagai Negara
Menurutnya, parade yang digelar di Bali ini sangat luar biasa. Glenn mengaku pada tahun lalu ia mengikuti parade sepeda tua di Kediri, Jawa Timur, meski tidak sebesar seperti sekarang di Pulau Dewata.
"Luar biasa. Acaranya sangat meriah dan banyak diikuti oleh komunitas sepeda tua dari seluruh dunia. Tahun lalu saya juga ke Kediri, mengikuti parade sepeda tua, tapi tidak seramai ini," ujar dia.
Sementara, peserta asal Malaysia, Jeffry bin Midzan bersama 30 orang dari negaranya sengaja datang ke Bali, untuk mengikuti rangkaian acara IVCA.
Ia sangat kagum dengan keramahan masyarakat Indonesia, khususnya Bali. "Warga Bali sangat menghormati tamu-tamu yang datang ke sini," katanya.
Advertisement
Parade Unik Pertama di Bali
Dalam acara yang dihadiri 80 ribu peserta dari berbagai negara itu, Jeffry turut meramaikannya dengan mengenakan pakaian khas Melayu.
"Saya memakai baju khas Selangor. Ini baju kebangsaan kami warga Malaysia. Kami ramai-ramai 30 orang menyewa sepeda tua di sini. Karena tidak mungkin kami membawanya dari negara kami," tuturnya.
Sementara itu, Wayan Eka, warga Kota Denpasar, mengaku terhibur dengan keberagaman parade sepeda tua tersebut.
“Saya baru pertama kali ada parade sepeda tua di Bali. Menariknya parade ini unik dan beragam budaya tersaji," katanya.
Apalagi, peseta parade sepeda tua ini tidak egois di jalanan. "Mereka sangat rapih dan tertata, jadi tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. Semoga acara ini tiap tahun digelar di Bali,” ucap Eka.