Sukses

Biaya Kuliah di UGM Bisa Dibayar Setelah Kerja, Ini Caranya

Biaya untuk kuliah di UGM terbatas? Ajukan saja kredit ke Bank Mandiri. Cek persyaratannya!

Liputan6.com, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerja sama dengan Bank Mandiri mengembangkan produk kredit pendidikan khusus bagi mahasiswa UGM jenjang S1, S2, S3, serta dosen. Produk berupa pinjaman biaya pendidikan ini memungkinkan mahasiswa mengangsur biaya kuliah setelah lulus dan bekerja.

Fitur kredit pendidikan terbagi dalam beberapa jenis. Pertama, untuk mahasiswa UGM penerima bidikmisi, limit kredit maksimal Rp 75 juta dengan tenor maksimal atau pengembalian selama 10 tahun terhitung dari waktu pencairan, dan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,5.

Kedua, untuk mahasiswa UGM entrepreneur atau berprestasi, limit kredit maksimal sebesar Rp 100 juta dengan tenor maksimal selama 10 tahun dan IPK minimal 3,25.

Ketiga, fitur kredit pendidikan untuk dosen UGM dengan limit kredit maksimal sebesar Rp 200 juta dengan tenor maksimal selama 10 tahun atau disesuaikan dengan usia pensiun, dan angsuran maksimal sebesar 70 persen dari pendapatan per bulan.

Struktur kredit khusus ini telah didesain untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, antara lain persyaratan yang mudah, penentuan limit kredit sesuai kebutuhan akademik, suku bunga yang kompetitif, pembayaran berjenjang sesuai pola pendapatan dunia kerja, serta fleksibilitas pemanfaatan untuk pembelian alat penunjang pendidikan seperti laptop dan sejenisnya.

"Untuk pembayaran angsuran, debitur akan diberikan tiga pilihan," ujar Donsuwan Simatupang, Pejabat Eksekutif Retail Banking Bank Mandiri, dalam jumpa pers di Digilib Fisipol UGM, Rabu, 18 April 2018.

Mekanisme pembayaran meliputi, pembayaran angsuran dimulai setelah mahasiswa UGM lulus dan bekerja, pembayaran angsuran secara berjenjang dimulai sejak mahasiswa kuliah, atau pembayaran angsuran secara normal dimulai sejak mahasiswa kuliah.

 

2 dari 3 halaman

Keuntungan dan Syarat Kredit Pendidikan

Donsuwan bercerita kredit pendidikan sangat terjangkau untuk mahasiswa UGM. Suku bunga rendah hanya berkisar 6 persen. Keunggulan lain produk ini adalah bebas biaya provisi dan administrasi kredit serta sudah termasuk cover asuransi jiwa.

Angsuran pasca lulus kuliah dilakukan bertahap. Cicilan awal tidak lebih berkisar Rp 600.000 sampai Rp 700.000 per bulan tergantung jumlah pinjaman. Jika cicilan dilakukan saat masih kuliah, maka mahasiswa cukup mengangsur Rp 300.000 sampai Rp 500.000 per bulan.

Jika pembayaran dilakukan setelah mahasiswa lulus, Bank Mandiri memberikan tenggat waktu tiga bulan setelah lulus baru cicilan dibayar. Pertimbangannya, mahasiswa UGM sudah bekerja setelah tiga bulan lulus.

Syarat pengajuan kredit pinjaman juga relatif mudah. Dokumen yang disiapkan, meliputi, aplikasi kredit, surat keterangan dari bidang kemahasiswaan, fotokopi KTP mahasiswa, orangtua, kartu keluarga, rekening tabungan Bank Mandiri, SK Bidikmisi bagi mahasiswa penerima beasiswa, surat pernyataan orangtua khusus mahasiswa S1, dan surat persetujuan skema angsuran.

Mahasiswa calon debitur harus melalui proses seleksi internal UGM sehingga diperoleh calon yang paling unggul. Lalu, hasil tersebut akan disesuaikan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri.

Donsuwan mengaku pada tahap awal belum menentukan target tertentu, baik dari sisi jumlah penerima maupun nominal kredit. Sebab, Bank Mandiri ingin memastikan mahasiswa calon debitur memang tepat sasaran.

“Kerjasama dengan UGM dalam pengembangan produk khusus ini juga bagian dari upaya kami memitigasi risiko yang ada," ucapnya.

 

3 dari 3 halaman

Sebagian Sudah Cair

Sekalipun baru diluncurkan hari ini, sebagian kredit pendidikan sudah cair ke calon debitur. Nominal yang diberikan bervariasi sesuai dengan kebutuhan uang kuliah selama empat tahun.

Rocky Tirajean, mahasiswa UGM jurusan Teknik Geologi ini menjadi debitur kredit pendidikan Bank Mandiri. Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi angkatan 2017 ini memperoleh kredit sebesar Rp 1 juta per bulan sampai lulus atau tiga tahun mendatang.

"Untuk biaya operasional karena untuk biaya pendidikan sudah ditanggung oleh pemerintah," ujarnya.

Ia menuturkan rata-rata teman kuliahnya di jurusan yang sama membayar uang kuliah tunggal (UKT) Rp 2,5 juta sampai Rp 7 juta per semester.

Desinta Laras, mahasiswi UGM jurusan Manajemen angkatan 2015, juga menjadi debitur kredit pendidikan Bank Mandiri. Ia memilih untuk mengajukan kredit pendidikan karena ingin membantu orangtua.

"UKT ditentukan dari penghasilan kotor orangtua, sementara saya masih punya dua adik yang juga bersekolah," ujarnya.

Ia mendapat kredit senilai Rp 14 juta atau untuk membayar dua semester terakhir sesuai dengan masa studinya di UGM. Sebelum memperoleh kredit pendidikan, Lara membayar UKT sebesar Rp 7 juta per semester.

Saksikan video pilihan berikut ini: