Liputan6.com, Pekanbaru - Hewan buas, apalagi harimau sumatera, ketika ditangkap dan dimasukkan ke kandang pasti berusaha keluar. Aumannya juga keluar, kandang akan dicakar serta ditendang supaya bisa bebas.
Namun, tidak demikian dengan Bonita, harimau betina di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Datuk belang ini tetap tenang berada di kandang sambil minum air yang disediakan petugas.
Sesekali Bonita melahap daging serta ayam yang disediakan petugas ketika sampai di Tembilahan, ibu kota kabupaten tersebut. Dia selanjutnya dibawa ke pusat rehabilitasi harimau di Dharmasraya, Sumatera Barat.
Advertisement
"Hanya sekali saja mengaumnya," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono di Pekanbaru, Sabtu (21/4/2018) siang.
Perilaku Bonita di kandang layaknya harimau yang sudah jinak. Mamalia ini tenang melihat adanya manusia yang menghampiri kandang tanpa mengeluarkan suara peringatan.
"Dia pun menjilat-jilat kakinya dan bagian tubuh lainnya," ucap pria yang akrab dipanggil Haryono ini.
Baca Juga
Beberapa jam di Tembilahan, Bonita dibius lagi. Dalam keadaan tertidur di bawah pengaruh bius, Bonita diperkirakan sampai ke Dharmasraya Sabtu petang.
Usai itu, Bonita akan dijadikan objek penelitian terkait perubahan perilakunya. Penelitian ini dinyatakan Direktur Eksekutif Yayasan Arsari, Catrini Pratihari Kubontubuh, pertama kali di Indonesia.
"Dan ketiga kalinya di dunia, setelah di Rusia dan India," ucap perempuan yang akrab disapa Ari.
Di dua negara itu, Ari menyebut pernah dilakukan penelitian harimau yang mengalami perubahan perilaku seperti Bonita. Di negara itu, disebutnya ada harimau sering keluar siang dan tak takut berjumpa manusia.
"Harimau biasanya keluar malam mencari makan, siang biasanya menghilang," kata Ari.
Pusat rehabilitasi yang dimiliki yayasannya, Ari menyebut, didirikan pada 2017. Di sana ada beberapa harimau yang direlokasi setelah berkonflik dengan manusia.
Perilaku Tak Lazim
Terkait ketenangan Bonita ini, Haryono menyebutnya sebagai perilaku tak lazim dari seekor harimau. Bonita sejak kemunculannya dan menewaskan dua warga dinyatakan sudah mengalami perubahan perilaku.
Perilaku harimau liar, sebut Haryono, selalu muncul pada malam hari untuk mencari makan. Harimau biasa juga sering menghindari manusia ketika berjumpa, baik di hutan ataupun di kebun.
Harimau liar biasanya tidak pernah melewati jalan manusia. Harimau sering kali menelusuri semak ataupun berumput. Ketika ada manusia, harimau sering mengendap supaya tak ketahuan.
Beda dengan Bonita, dia selalu melewati jalan yang biasa dilalui kendaraan. Ketika melihat manusia, Bonita yang biasanya duduk di pinggir jalan langsung berdiri dan menghampiri manusia.
Tanpa rasa takut, Bonita berusaha mendekat sehingga membuat warga ataupun tim yang selama ini memburunya ketakutan. "Memang lain perilakunya, keluar siang. Suka lewat jalan yang bersih, yang sering dilalui manusia," kata Haryono.
Perilaku lain Bonita ini menarik perhatian Yayasan Arsari Djojohadikusumo. Anggota yayasan ini sudah berada di lokasi sejak Bonita mulai diburu awal Januari 2018.
Menurut Direktur Eksekutif Yayasan Arsari, Bonita setelah tiba di pusat rehabilitasi harimau sumatera Dharmasraya akan diobservasi. Perawatan dilakukan supaya tak trauma dengan pembiusan yang telah dilakukan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement