Liputan6.com, Surabaya - Belum lama kasus minuman keras (miras) yang menimbulkan korban jiwa hingga puluhan orang terjadi, kini tiga pria di Surabaya kembali mengalami nasib serupa. Pramuji Arianto (49), Wahyu (52), dan Syamsul Hidayat (38) kehilangan nyawanya setelah pesta miras selama dua malam berturut-turut.
Ketiga pria itu saling bertetangga di Jalan Pacar Keling Gang IV Surabaya. Sejumlah sakti mata menyebut ketiganya menggelar pesta miras sebelum kematiannya pada Minggu, 22 April 2018, di Surabaya.
Kapolsek Tambaksari Surabaya, Kompol Prayitno mengatakan, selain tiga korban tersebut, dua hari sebelumnya, Jumat, 20 April 2018, terdapat seorang korban lagi warga setempat yang meninggal dunia, yaitu Durasim berusia 59 tahun.
Advertisement
"Kami masih menyelidiki apakah kematian Durasim terkait dengan tiga korban yang hari ini meninggal dunia," ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, dilansir Antara.
Baca Juga
Menurut keterangan sejumlah warga sekitar yang dihimpun polisi, total empat orang yang meninggal dunia tersebut selama ini dikenal sebagai pecandu alkohol. Mereka kerap menggelar pesta miras bersama-sama.
Bahkan, malam sebelum kematian Durasim, sejumlah saksi mengaku melihat keempatnya menggelar pesta miras di lokasi Pasar Pacar Keling Surabaya. Usai kematian Durasim, ketiga korban tak lama-lama berduka. Mereka kembali berpesta miras di kampungnya, pada Sabtu, 21 April 2018.
Usai pesta miras malam itu, Pramuji Arianto meninggal dunia pada Minggu sekitar pukul 03.00 WIB. Menyusul Wahyudi dan Syamsul Hidayat meninggal pada waktu yang hampir bersamaan sekitar pukul 12.00 WIB.
Â
Â
Tak Sempat Diautopsi
Prayito belum dapat memastikan penyebab tewasnya empat warga kampung Pacar Keling Gang IV Surabaya itu disebabkan minuman keras yang mereka tenggak. Terlebih jenazah Durasim, Pramuji Arianto, dan Syamsul Hidayat telah dikebumikan oleh keluarganya masing-masing sebelum polisi mengautopsinya.
Polisi hanya berkesempatan mengautopsi jenazah Wahyudi yang meninggal sekitar pukul 15.00 WIB. Jenazahnya segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, sebelum dikebumikan oleh pihak keluarganya.
"Kami juga telah mengamankan barang bukti dua botol plastik tanpa label, masing-masing ukuran 600 mililiter yang diduga bekas wadah minuman keras yang ditenggak oleh tiga korban yang meninggal hari ini. Masih sedang kami selidiki jenis minuman keras apa dan siapa yang menjualnya," ujarnya.
Camat Tambaksari Surabaya Ridwan Mubarun mengaku prihatin terhadap kejadian yang menimpa warganya.
"Kami harap kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Selanjutnya kami akan mengajak kepolisian untuk merazia para penjual minuman keras yang dirasa membahayakan," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement