Sukses

Ketika Buruh Pabrik Rambut Palsu Berebut Foto Bersama Jokowi

Presiden Jokowi yang didampingi Bupati Banyumas itu bahkan sempat berdialog dan duduk di antara para buruh pabrik yang sedang bekerja.

Liputan6.com, Purbalingga - Buruh pabrik rambut palsu PT Boyang Industrial di Purbalingga, Jawa Tengah, kaget dengan kedatangan tiba-tiba Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke tempat kerja mereka.

Presiden mengunjungi pabrik rambut palsu PT Boyang Industrial di Purbalingga, saat kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Senin (23/4/2018). Jokowi yang diundang Bupati Purbalingga, Tasdi, berkunjung ke pabrik rambut palsu tersebut sekitar pukul 11.20 WIB.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meninjau rencana pengembangan Bandara JB Soedirman di Wirasaba, Purbalingga. Kedatangan Jokowi ke pabrik yang merupakan kerja sama investasi Korea Selatan itu mengagetkan buruh-buruh pabrik yang sebagian besar perempuan.

Fatimah (21) asal Kalibagor, Banyumas, mengaku tak menyangka bisa melihat Jokowi langsung dari dekat. "Saya enggak tahu, tiba-tiba ada Presiden ke sini. Senang banget," ucapnya, dilansir Antara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Gelar Dialog

Presiden Jokowi yang didampingi Bupati Banyumas bahkan sempat berdialog dan duduk di antara para buruh pabrik yang sedang bekerja. Bahkan, beberapa di antara mereka meminta diri untuk swafoto dengan Jokowi.

"Ini Madonna saja pakai wig dari sini Pak," kata salah satu buruh yang duduk di dekat Presiden.

Sudah sejak lama ia sebenarnya ingin datang dan meninjau pabrik yang menyerap lebih dari 66.000 tenaga kerja itu. "Sudah lama sebenarnya saya ingin ke sini," kata Jokowi.

Jokowi berada di kawasan pabrik itu selama sekitar 30 menit. Kemudian, dia melanjutkan perjalanan meninjau dampak bencana gempa di Kalibening, Banjarnegara.

Namun, tidak semuanya senang dengan kedatangan Presiden yang relatif sebentar itu. Sejumlah karyawan yang berada di jajaran belakang justru merasa kecewa ketika deretannya tidak dihampiri oleh Jokowi.

"Presiden enggak jalan sampai sini ya? Ya kecewa kita," ujar seorang buruh perempuan.