Sukses

Polisi Bali Tangkap 114 Orang Sindikat Penipu Online, Mayoritas dari Tiongkok

Jajaran Polda Bali menangkap 114 orang mayoritas dari Tiongkok. Mereka diduga anggota sindikat penipu online.

Liputan6.com, Denpasar - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Bali (Ditreskrimsus Polda Bali) menangkap 114 orang, mayoritas asal Tiongkok, di tiga lokasi berbeda. Mereka diduga  sindikat penipuan online.

Direskrimsus Polda Bali, Kombes Pol Anom Wibowo menjelaskan, kasus ini terbongkar berkat kerja sama tim gabungan cyber crime Ditreskrimsus Polda Bali bersama satgas CTOC/Sabata.

Ia menuturkan, di lokasi pertama yakni di Jalan Bedahulu XI Nomor 39 Denpasar petugas berhasil mengamankan 32 orang yang terdiri dari 4 orang WNI dan 28 WNA asal Tiongkok.

Di lokasi kedua, yakni di Jalan Perumahan Mutiara Abianbase Nomor 1 Mengwi, Badung kembali diamankan 49 orang yang terdiri dari 5 orang WNI dan 44 WNA Tiongkok.

"Kita berhasil membongkar sindikat ini siang tadi sekitar pukul 13.30 WITA. Diduga mereka melakukan kejahatan online (cyber fraud)," tutur Anom, Selasa (1/5/2018).

Sementara di TKP ketiga yakni di Jalan Gatot Subroto I Nomor 9 Denpasar diamankan sebanyak 33 orang yang terdiri dari 2 WNI dan 31 WNA asal Tiongkok.

Di TKP pertama, polisi berhasil mengamankan sejumlah barsng bukti berupa 51 unit telepon, 1 unit laptop, 44 paspor, 5 unit handphone, 2 unit router, 2 unit printer dan 26 unit HUB. Sementara di TKP kedua sejumlah barang bukti yang diamankan di antaranya 20 unit handphone, 13 unit router, 2 unit laptop, dan 1 buah paspor.

Sementara di TKP ketiga polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 28 unit handphone, 3 unit router, 2 unit laptop, 38 paspor san 1 unit HUB. "Total yang kita amankan ada 114 orang terdiri dari 11 WNI (5 perempuan dan 6 laki-laki) dan 103 WNA asal Tiongkok (11 perempuan dan 92 laki-laki," ujarnya.

Terbongkarnya kasus ini berkat kerja keras tim gabungan cyber crime Ditreskrimsus Polda Bali bersama satgas CTOC/Sabata. Untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut, ratusan tersangka itu masih menjalani pemeriksaan intensif.