Sukses

Sumbawa Gelar 'Karpet Merah', KJG Investasi Rp 1 Triliun

Pemkab Sumbawa menyiapkan beragam fasilitas untuk investor. KJG akan meyuntikkan investasi senilai hingga Rp1 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat intensif mempromosikan kesempatan investasi. Untuk itu, Bupati Sumbawa HM Husni Djibril memaparkan potensi investasi Kabupaten Sumbawa yang saat ini tengah agresif membangun daerah kepada 50 investor dalam Roadshow Promosi Investasi dan Temu Usaha 2018, di Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Pemkab Sumbawa menawarkan sejumlah investasi menarik dan menguntungkan di daerahnya yang merupakan kabupaten di pulau Sumbawa yang paling luas wilayahnya. Pemkab pun menyiapkan fasilitas untuk kemudahan investasi, misalnya membangun Dermaga Teluk Santong yang terletak di tengah-tengah pulau Sumbawa senilai Rp 300 miliar.

Dengan demikian investor tak perlu lagi menggunakan moda transportasi darat yang mahal untuk angkut dan kirim barang.

Di samping itu Pemkab tengah getol membangun infrastruktur penunjang dari mulai akses jalan ke pusat-pusat ekonomi, air, listrik, telekomunikasi hingga kawasan ekonomi yang nantinya akan disulap menjadi bakal industri terpadu.

Sejumlah kemudahan investasi juga adanya Perizinan Terpadu Satu Pintu. "Perizinan tak perlu lagi berlama-lama. Apabila mampu diselesaikan setengah hari kenapa harus satu hari," kata bupati, dalam keterangan tertulis.

"Oleh karenanya, di kesempatan yang baik ini saya selaku bupati membentangkan ‘red carpet’ untuk para investor masuk dan berusaha dengan nyaman dan menguntungkan di Kabupaten Sumbawa," katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumbawa Iskandar D menyatakan bahwa saat ini Sumbawa tengah lari mengejar ketertinggalan dari kabupaten lain. “Kami tengah fokus menjadikan Sumbawa menjadi daerah industri berbasis jagung dan ternak yang kami pecut melalui program Gema Jipi (Gerakan Masyarakat Terintegrasi Jagung Sapi),”katanya.

KJG Investasi Rp 1 Triliun

Ketua Umum Koperasi Jasa Gerakan Nelayan Tani (KJG) Dadang Mishal Yoftie mengapresiasi perkembangan Kabupaten Sumbawa dan kepemimpinan sekarang. "Beliau sanggup memadupadankan pembangunan fisik dengan kesiapan SDM di dalam menerima investasi dari luar Sumbawa," katanya.

Sebagai koperasi berbasis petani dan nelayan yang didukung pembiayaannya melalui KUR dari bank BNI 46, KJG akan membangun Dryer (Pengering), Silo untuk jagung dan RMU (Rice Milling Unit) untuk padi di 16 titik di Kabupaten Sumbawa. Total investasi yang akan ditanamkan senilai Rp 800 miliar – Rp 1 triliun dengan berbagai macam sumber pembiayaan, termasuk swasta.

Dalam waktu dekat ini, tambah Dadang, KJG tengah membangun Silo di dua titik masing-masing berkapasitas 5000 MT dan Dryer berkapasitas 40 TPH (ton per hour) di Kecamatan Lunyuk. Potensi di kecamatan Lunyuk itu ada 49.000 hektare yang semuanya ditanami jagung.

Deputi Pengembangan Usaha dan Kemitraan KJG Wisnu Hermawan menambahkan bahwa KJG akan segera membangun 14 titik lainnya yang saat ini tengah masuk dalam finalisasi pembahasan uji kelayakan usaha untuk membantu Pemkab Sumbawa mensukseskan Gema Jipi.

"KJG akan dukung penuh program pro petani seperti Gema Jipi ini," tukasnya.

Vice President PT Agricon, Andy Gumala, menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Sumbawa. Ia akan mengajak koleganya baik di dalam maupun luar negeri untuk sama-sama berinvestasi di Sumbawa.

"Kami berharap Pemkab Sumbawa memberikan iklim kepastian usaha bagi investor dan perizinan yang tidak berbelit-belit. Prinsipnya kami tertarik untuk masuk di bisnis peternakan sapi potong skala luas yang akan kami pelajari lagi secara lebih detail," ujarnya.