Sukses

Lempar Bom Molotov ke Pos Polisi, 8 Peserta Demo di Yogya Ditangkap

Peserta demo diketahui menyiapkan banyak bom molotov untuk membuat ricuh kota. Mereka mengaku mahasiswa.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta beserta jajaran Polres Sleman mengamankan delapan peserta demo di simpang tiga Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa, setelah mereka melempar bom molotov ke Pos Polantas di kawasan itu.

Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Pol Ahmad Dhofiri menyayangkan aksi demo sejumlah aktivis yang menamakan diri Gerakan 1 Mei itu berakhir ricuh, padahal sebelumnya berjalan kondusif.

"Ada beberapa yang ditangkap dan bom molotov banyak tadi," kata Dhofiri yang terjun langsung di lokasi yang berada di Jalan Laksda Adisutjipto, Yogyakarta itu, dilansir Antara, Selasa, 1 Mei 2018.

Ia mengatakan polisi langsung menangkap mereka setelah beberapa pendemo sengaja melempar bom molotov ke Pos Polantas serta memblokir jalan.

"Kami sayangkan dari beberapa rekan mahasiswa entah dari kelompok mana, unjuk rasa isunya bukan terkait masalah buruh, tapi masalah lain-lain. Tidak jelas," kata dia.

Menurut Dhofiri, beberapa aksi buruh dalam rangka "May Day" seperti yang berlangsung di Malioboro, Yogyakarta berjalan kondusif. Namun, aksi yang berlangsung di pertigaan UIN Sunan Kalijaga justru tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.

"Di Malioboro tertib, kami fasilitasi. Tiba-tiba muncul kelompok mereka di sini, tidak ada pemberitahuan," kata dia.

Ia mengatakan sejumlah aktivis yang mengaku dari kalangan mahasiswa tersebut beraksi dengan menyiapkan banyak bom molotov. Mereka juga memblokir di Jalan Solo-Yogyakarta itu.

"Ngakunya mahasiswa, mereka siapkan bom molotov," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: