Liputan6.com, Pekanbaru - Bau busuk dari rerumputan di sebuah tanah kosong membuat Ahmad Rifai menghentikan pencarian makanan ternaknya, Selasa, 1 Mei 2018 pagi. Dia mencari sumber bau itu dan membuat kaget karena bau itu berasal dari potongan kaki manusia.
Dia langsung memberitahukan kejadian ini ke warga dan petugas keamanan terdekat di lokasi. Penemuan ini dilaporkan ke Polsek Payung Sekaki, Kota Pekanbaru. Tim Identifikasi datang dan mengambil potongan kaki tadi untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Komisaris Bimo Ariyanto, yang turun ke lokasi memerintahkan anggotanya mencari bagian tubuh lainnya. Sisi demi sisi tanah kosong di pinggir Jalan Tuanku Tambusai itu disisir.
Advertisement
Baca Juga
Akhirnya di sebuah gorong-gorong atau penyambung parit di atas jalan, ditemukan jasad manusia tanpa identitas. Tubuh tak bernyawa dan mulai membusuk ini berjenis kelamin perempuan.
"Tidak ditemukan identitas pada tubuhnya," kata Bimo, Rabu 2 Mei 2018.
Jasad diperkirakan berusia 21 hingga 25 tahun ini kemudian diangkat dari paritnya. Di lehernya terdapat jeratan dari tali yang diikatkan kepada batu. Kuat dugaan perempuan ini sewaktu masih hidup dibunuh dan dibuang ke gorong-gorong tersebut.
Dugaan pembunuhan kian menguat setelah di tubuh mayat ditemukan beberapa luka lebam akibat pukulan benda tumpul serta luka sobek akibat tusukan benda tajam.
Terkait tubuhnya yang tak utuh lagi, Bimo belum bisa memastikan apakah mayat Mrs X ini korban mutilasi. Menurutnya perlu diotopsi di rumah sakit untuk mengetahui apakah potongan tubuh itu akibat benda tajam atau karena sudah lama berada di air ataupun dimakan reptil seperti biawak.
Untuk menyelidiki kasus ini, polisi meminta sejumlah keterangan saksi, termasuk beberapa penghuni pondok di sekitar lokasi. Hingga kini, belum diketahui siapa yang tegas membunuh perempuan ini dan memasukkan ke parit.
4 Luka di Tubuh Korban
Sementara itu, Kasubdit Dokpol Bidang Dokkes Polda Riau, Komisaris Supriyanto, menyatakan perempuan di parit itu merupakan korban pembunuhan. Dia menyebut ada empat luka pada tubuh.
"Ada luka tusukan di dada, kaki dan perut," sebut Supriyanto.
Supriyanto juga menegaskan, bagian tubuh yang terpisah bukan akibat mutilasi. Hal ini diperolehnya setelah melakukan otopsi, di mana pada bagian terpisah tak ditemukan adanya luka sayatan.
Supriyanto juga tak mau berspekulasi apakah potongan tubuh ini terpisah akibat dimakan reptil. Dirinya hanya menyebut mayat ini membusuk karena diperkirakan sudah berada di lokasi lebih dari satu hari.
"Lebih dari sehari, bisa seminggu atau lebih," katanya.
Sejauh ini, sudah ada beberapa keluarga di Pekanbaru datang ke rumah sakit untuk mengecek apakah mayat itu kerabatnya. Hanya saja berdasarkan ciri-ciri yang dipaparkan kepolisian tidak ada yang cocok.
Kepolisian juga masih menunggu pihak keluarga yang datang. Seandainya dalam beberapa pekan tidak ada, kepolisian akan menguburkan mayat ini secara layak.
"Sesuai prosedur jika tak ada keluarganya akan dikuburkan di lokasi yang sudah ditentukan," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement