Sukses

Perlakuan Khusus bagi 4 Peserta SBMPTN 2018 di Unsoed Purwokerto

Pengawas SBMPTN 2018 di Unsoed Purwokerto diminta mencegah kehadiran joki di dalam ujian.

Liputan6.com, Purwokerto - Empat peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 Panitia Lokal 41 Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (8/5/2018), mendapat perlakuan khusus.

Keempat peserta berkebutuhan khusus itu mengerjakan soal ujian secara terpisah dari peserta lainnya, yakni dua orang di Ruang Sekretariat SBMPTN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed, satu orang di salah satu ruang STMIK Amikom Purwokerto, dan satu orang di salah satu ruangan Universitas Wijayakusuma Purwokerto.

Saat ditemui sebelum mengerjakan ujian di Ruang Sekretariat SBMPTN FEB Unsoed, salah seorang peserta SBMPTN, Chairani Puspa Mentari mengaku terpaksa menggunakan kursi roda karena mengalami kecelakaan.

"Saya tidak kuat duduk terlalu lama di kursi biasa sehingga menggunakan kursi roda. Saya mengalami kecelakaan seminggu sebelum SBMPTN," kata dia yang mengerjakan ujian bersama Nurli Setyo Pambudi yang mengalami kecelakaan saat bermain sepak bola, dilansir Antara.

Dia mengaku optimistis masih bisa mengerjakan soal-soal SBMPTN meskipun kurang persiapan karena pascakecelakaan harus dirawat di rumah sakit, sehingga waktu belajarnya menjadi berkurang.

"Insyaallah masih bisa fokus untuk mengerjakan soal-soal SBMPTN," kata dia yang berasal dari Cilacap.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Pelaksana SBMPTN 2018 Panlok 41 Unsoed Begananda mengatakan ada empat peserta SBMPTN yang mendapat perlakuan khusus. Selain dua orang korban kecelakaan, seorang peserta adalah penyandang tunanetra (di STMIK Amikom) dan seorang lainnya mengalami tremor (Unwiku).

"Untuk dua peserta yang tunanetra dan tremor, kami sudah persiapkan sejak awal, sedangkan dua peserta yang mengalami kecelakaan baru lapor tadi pagi," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Awasi Joki

Dia mengatakan SBMPTN 2018 Panlok 41 Unsoed diikuti oleh 18.617 peserta yang terdiri atas 440 peserta ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dan 18.177 peserta ujian tulis berbasis cetak (UTBC).

Dari 440 peserta UTBK tercatat, 195 pendaftar kelompok sains dan teknologi, 202 pendaftar kelompok sosial dan humaniora, serta 43 pendaftar kelompok campuran.

Sementara, 18.177 peserta UTBC itu terdiri atas 8.114 pendaftar kelompok sains dan teknologi, 8.261 pendaftar kelompok sosial dan humaniora, serta 1.802 pendaftar kelompok campuran.

Begananda mengatakan, pihaknya juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengantisipasi kemungkinan adanya joki dalam pelaksanaan SBMPTN 2018 dengan mengadakan sosialisasi kepada pengawas.

"Jadi, mereka (pengawas, red) harus memastikan wajah peserta sama dengan foto pada kartu peserta, surat tanda lulusnya harus sama, dan sebagainya. Jadi, ada poin-poin yang harus dipahami oleh pengawas," katanya.