Sukses

Waspada, Ini Potensi Aksi Kriminal Jelang Ramadan di Sulsel

Aksi kriminalitas ini kerap terjadi jelang Ramadan di Sulsel. Polisi sudah mengantisipasi, tapi warga diminta terus waspada.

Liputan6.com, Makassar - Polda Sulsel mengi‎nstruksikan jajaran Polsek dan Polres untuk tetap melakukan langkah antisipasi terhadap tindak kriminalitas jelang Ramadan. Di antaranya aksi pencurian, penjambretan, dan perampokan yang rawan terjadi wilayah hukumnya masing-masing.

Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan langkah-langkah antisipasi yang dimaksud yakni melakukan langkah pre-emptif dan preventif. Polisi melakukan patroli dan razia ditempat-tempat yang berpotensi terjadinya gangguan kamtibmas.

Di antaranya lokasi perbelanjaan seperti pasar-pasar tradisional, mal, serta jalan protokol yang rawan terjadi aksi kejahatan.

"Tentunya semua jajaran akan melakukan patroli dan razia kepada tempat-tempat yang berpotensi terjadi gangguan kamtibmas, "kata Dicky via telepon, Jumat (11/5/2018)

Selain menekankan kepada seluruh jajaran kepolisian, dia juga berharap kepada masyarakat untuk turut waspada diri. Di antaranya tidak menonjolkan hal-hal yang mencolok seperti ketika hendak bepergian.

"Agar terhindar dari objek pelaku penjambretan dan pencopetan, warga Sulsel kita imbau agar mawas diri," ujar Dicky.

 

2 dari 2 halaman

Masyarakat Harap Mawas Diri

Tak hanya itu, ketika melihat aksi kejahatan, masyarakat juga diminta segera melaporkan ke pihak kepolisian terdekat agar segera dilakukan penindakan penegakan hukum.

"Jelang Ramadan ini kerap beberapa aksi kriminal meningkat di antaranya pencurian, copet, serta penjambretan. Maka itu masyarakat dihimbau tetap mawas diri dengan tidak berpakaian mencolok ketika bepergian ke mal, pasar, dan daerah rawan lainnya, " Dicky menandaskan.

Nurhayati salah seorang pedagang di Pasar Butung Makassar mengatakan, copet kerap beraksi jelang Ramadan dan jelang Lebaran di Pasar Butung. Beberapa pedagang bahkan pengunjung sudah banyak yang menjadi korban.

"Ramadan tahun dulu itu pernah ada pengunjung kecopetan sampai Rp 30 juga. Kebetulan pengunjung itu kesini hendak membeli pakaian grosiran untuk dijual kembali ke daerahnya," terang Nurhayati.

Dengan pengalaman yang sudah ada, Nurhayati selalu mengingatkan kepada pengunjung yang datang ke los dagangannya agar berhati-hati ketika masuk ke Pasar Butung.

"Yah minimal ketika membawa tas yang berisi uang atau barang berharga agar ditaruh didepan jangan dibelakang agar terhindar aksi copet," Nurhayati menandaskan.